SOLOPOS.COM - Capres-Cawapres no urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberi sambutan dalam Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakor tersebut bertema Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

Solopos.com, SOLO — Rekam jejak tiga kandidat calon presiden (capres) 2024 menjadi sesuatu yang patut diketahui masyarakat. Tiga kandidat pemimpin bangsa ini ternyata memiliki rapor merah masing-masing.

Hal itu diketahui dari temuan Rekam Jejak dan Elektabiltas Capres dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis pada Kamis (7/12/2023). Dari temuan tersebut diperlihatkan rekam jejak tiga capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Ketiganya memiliki rekam jejak politik yang dinilai bisa merugikan elektabilitas di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun dari tiga rekam jejak yang ada, Prabowo terlihat lebih dirugikan karena memiliki masalah yang berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Anies Baswedan

Anies Baswedan Anies Baswedan memiliki rekam jejak buruk yang dinilai bisa memengaruhi elektabilitasnya menjelang Pilpres 2024.

Hal ini berkaitan dengan adanya isu mengenai korupsi Formula E. Namun menurut Saiful, kasus ini lebih mengarah pada opini ketimbang faktual. Adanya kasus ini pun sama sekali tak mempengaruhi elektabilitas Anies-Cak Imin secara signifikan.

Prabowo Subianto

Meskipun dari temuan yang diperoleh oleh SMRC pemilih mungkin akan beralih ke Prabowo-Gibran, apabila kasus ini kembali muncul ke publik. Pelanggaran HAM Prabowo Elektabilitas Prabowo ternyata ikut berpengaruh seiring dengan berkembangnya isu pelanggaran HAM berat yang dilakukannya.

Menurut Saiful Mujani, salah satu penyebab kegagalan Prabowo dalam tiga kali pemilihan presiden terakhir disebabkan oleh isu penculikan dan penghilangan nyawa sejumlah aktivis 1998. Dari situ, dinilai bahwa isu penculikan dan penghilangan nyawa para aktivis 1998 adalah hal yang penting.

“Selisih dalam dua kali pemilihan presiden terakhir tidak banyak. Pada 2014, selisih Prabowo dan Jokowi hanya sekitar 6 persen. Selisih suara di Pilpres 2019 sekitar 11 persen. Sebelumnya, isu tentang rekam jejak Prabowo terkait 1998 punya pengaruh negatif pada Prabowo,” ungkap Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta tersebut, dikutip dari situs resmi saifulmujani.com, Sabtu (9/12/2023).

Ganjar Pranowo

Saiful menyatakan bahwa isu HAM yang berat tidak mengenal waktu. Hal ini juga terlihat dari pembahasan isu 1965 di setiap pemilihan presiden. Ganjar Tolak Piala Dunia U-20 Untuk kasus Ganjar, elektabilitasnya berpengaruh karena masalah gagalnya event Piala Dunia U-20 yang harusnya terselenggara pada 2023. Elektabilitasnya menurun hingga menyebabkan kasus ini berpengaruh pada elektabilitas Prabowo-Gibran.

“Isu bola ini penting: memperlemah Ganjar-Mahfud dan memperkuat Prabowo-Gibran. Anies tidak terlalu terpengaruh dengan kasus ini,” ungkap Saiful.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Menilik Rekam Jejak “Buruk” Ketiga Capres yang Pengaruhi Elektabilitas 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya