SOLOPOS.COM - Bivitri Susanti, pakar hukum tata negara dan aktor film dokumenter Dirty Vote. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Sosok Bivitri Susanti, aktor dalam film dokumenter Dirty Vote, menjadi pusat perhatian publik. Sejak dirilis Minggu (11/2/2024), profil Bivitri Susanti sebagai salah satu aktor Dirty Vote banyak dicari warganet.

Pernyataan penutup Bivitri yang akrab disapa Bibip pada film yang menjabarkan deretan kecurangan Pemilu 2024 mendapat pujian dari warganet.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Untuk menyusun dan menjalankan skenario kotor seperti ini, tak perlu kepintaran atau kecerdasan. Yang diperlukan cuma dua, yakni mental culas dan tahan malu,” katanya dalam film yang ditilik Solopos.com, Selasa (13/2/2024).

Bivitri Susanti, pakar hukum tata negara dan aktor film dokumenter Dirty Vote. (Youtube)

Lantas, seperti apa profil Bivitri Susanti?

Bivitri Susanti adalah seorang pakar hukum tata negara kelahiran Jakarta 5 Oktober 1974. Bivitri menimba ilmu di jurusan Hukum Universitas Indonesia. Sebelum lulus pada 1998, ia bersama rekan-rekannya telah mendirikan sebuah pusat kajian bernama Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK).

Setelah lulus pada 1999, Bivitri langsung bertolak ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Warwick hingga lulus pada 2002 dengan gelar Master of Laws with distinction.

Karena kecerdasannya, wanita yang akrab dipanggil Bibip itu mendapat beasiswa The British Chevening Award. Selesai mengenyam ilmu di Inggris, ia meneruskan pendidikan jenjang doktoral di Amerika Serikat yakni, di University of Washington School of Law.

Sebelum meledaknya film Dirty Vote, Bivitri telah dikenal sebagai seorang dosen hingga pakar Hukum Tata Negara. Wanita asal Jakarta itu, tergabung sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Jentera, Jakarta Selatan.

Dia juga turut menyalurkan ilmunya lewat kuliah umum di sejumlah universitas ternama. Seperti Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif, Hidayatullah, dan Universitas Gadjah Mada.

Sebelum terjun menjadi seorang akademisi, Bivitri pernah aktif berperan dalam pembaruan hukum serta penentuan kebijakan Indonesia.

Bivitri tercatat pernah tergabung dalam Koalisi Konstitusi Baru pada 1999-2002, ikut aktif dalam penulisan Cetak Biru Pembaruan Peradilan, menjadi Tenaga Ahli untuk Tim Pembaruan Kejaksaan dan Dewan Perwakilan Daerah, hingga mengadvokasi berbagai undang-undang.

Bivitri pernah diganjar Anugerah Konstitusi M Yamin atas kontribusinya sebagai Pemikir Muda Hukum Tata Negara pada tahun 2018. (Solopos.com/Aryo Satryo Tamtomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya