SOLOPOS.COM - Poster film Dokumenter Dirty Vote./Twitter-@DirtyVote

Solopos.com, SOLO — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, ikut merespons film Dirty Vote yang belakangan ramai menjadi perbincangan publik.

Dirty Vote merupakan film yang memuat isu-isu dalam serangkaian Pemilu 2024 mulai dari kecurangan hingga ketidaknetralan dari sejumlah pihak. Menanggapi tersebut, Maruli awalnya mengaku tidak pernah menonton film tersebut. Hanya saja, dia telah mendengar cerita film tersebut.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Ya kebetulan saya juga enggak nonton itu tapi saya dengar ceritanya. Kalau orang bilang menduga [ketidaknetralan TNI/Polri] enggak punya bukti, ya kita semua juga bisa menduga-duga lah,” tuturnya kepada awak media, Selasa (13/2/2024).

Lebih lanjut, dia menuturkan saran agar tidak terlalu menanggapi isu yang tidak ada buktinya atau hanya dugaan. Sebab, salah satu pihak yang keberatan nantinya akan berada di posisi serba salah.

“Sekarang kalau dengan kata-kata dugaan itu kan, menurut saya itu pernyataan-pernyataan apa bisa dikatakan enggak bernyali ya, ya kan? Biar tidak bisa dituntut kan? Kalau dituntut bilang ‘Anda maksudnya apa kan saya menduga-duga’ katanya begitu,” kata Maruli.

Dengan demikian, menurutnya, hal yang memuat dugaan itu merupakan permainan dari salah satu pihak yang memungkinkan untuk mencapai tujuan tertentu.

“Itu permainan-permainan mereka untuk membuat ya situasi, punya tujuan tertentu mungkin ya. Kita tidak tahu,” pungkasnya.

Sebagai informasi, film Dirty Vote muncul tiga hari menjelang pemilu. Film yang dirilis Minggu (11/2/2024) merangkum dan membongkar kejadian janggal menjelang pemilu. Dirty Vote adalah film dokumenter yang digarap oleh Dandhy Dwi Laksono yang sebelumnya juga sudah menggarap sejumlah film dokumenter seperti Sexy Killers, Pulau Plastik, dan Barang Panas.

Ulasan tentang kecurangan-kecurangan yang dilakukan selama masa kampanye disampaikan oleh tiga Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi dengan nada netral.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “KSAD Maruli Sebut Film Dirty Vote Berisi Pernyataan Tak Bernyali”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya