SOLOPOS.COM - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar Kuliah Tamu Praktisi belum lama ini di ruang F114 kampus setempat. (Istimewa/UKSW).

Solopos.com, SALATIGA — Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Ekonomi (IE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menggelar Kuliah Tamu Praktisi, belum lama ini di ruang F114 kampus setempat.

Kuliah tamu ini menghadirkan Head of Research dan Data Analytics Jakarta Smart City Juan Intan Kangrawan, B.IT., M.Sc., secara daring dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga Agung Hendratmiko, S.T., M.T., M.Si yang hadir secara luring.

Mengusung tema Perencanaan Pembangunan dan Implementasi Smart City Berbasis Data, kuliah tamu dimoderatori oleh dosen Prodi S1 IE Virgiana Nugransih Siwi, S.E., M.Sc., dihadiri oleh puluhan mahasiswa Prodi IE, pimpinan fakultas dan dosen FEB, serta 8 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Salatiga.

Ketua Prodi S1 IE Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada narasumber atas kesediaan berbagi ilmu kepada mahasiswa.

Selanjutnya, Prof. Dr. Gatot Sasongko berpesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dengan baik.

“Manfaatkan kesempatan yang langka ini dengan baik. Ilmu Anda akan dilengkapi para praktisi ini. Bukan hanya [belajar-red] dari buku, tetapi juga dari keseharian para praktisi mengelola smart city,” imbuhnya.

Dorong Perkembangan Masyarakat

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kuliah Tamu Dr. Birgitta Dian Saraswati, S.E., M.Si., menuturkan kegiatan ini bertujuan membuka diskusi serta menjalin relasi antara dunia pendidikan dengan praktisi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dalam hal ini Jakarta Smart City dan SKPD Kota Salatiga.

Lebih lanjut, Birgitta Dian Saraswati menyampaikan harapannya agar dunia akademik mengetahui kebutuhan DUDI dan apa yang sedang dikerjakan praktisi, begitu pula sebaliknya.

“Dari kegiatan ini, kami berharap semakin ada koneksi antara praktisi DUDI dan akademisi yang menghasilkan kolaborasi,” tambahnya.

Dalam paparan materinya, Juan Intan Kangrawan menekankan esensi pembangunan smart city yakni mengembangkan teknologi dan kebijakan publik agar membawa manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Juan Intan Kangrawan menerangkan konsep strategis dan fundamental, kisah sukses dan studi kasus smart city di negara lain, serta keadaan smart city masa kini dan masa depan Jakarta dan Indonesia.

Ia turut menjelaskan perkembangan industri yang dibagi dalam empat fase dimana setiap fase menimbulkan multidimensi dan dampak baik dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kependudukan, dan sebagainya.

Di akhir paparannya, ia kembali menegaskan bukan hanya smart city saja yang merupakan hal penting. Namun, bagaimana smart city dapat mendorong inovasi yang lebih luas dalam konteks pemerintah, masyarakat, dan ekosistem dengan dunia pendidikan, DUDI, dan lainnya.

“Yang terpenting yakni tujuan dari pengembangan smart city itu sendiri. Bagaimana smart city mendorong usaha dan inisiatif terkait perkembangan inovasi yang mendorong perkembangan masyarakat Indonesia, termasuk di dunia pendidikan, di UKSW,” pungkasnya.

Penyangga Tiga Kota

Sementara itu, dalam sesi selanjutnya, Agung Hendratmiko memaparkan materi bertajuk Arah Kebijakan Perencanaan Pembangunan dan Implementasi Smart City di Salatiga.

Membuka materinya, Kepala Bappeda Kota Salatiga ini memaparkan hal-hal yang diperlukan dalam membangun kesiapan smart city.

Diungkapkannya, Salatiga sebagai kota penyangga tiga kota yaitu Solo, Semarang, dan Yogyakarta harus menjadikan pembangunan manusia menjadi pembangunan utamanya.

“Di Jawa Tengah, Salatiga menjadi kota kedua dengan IPM [Indeks Pembangunan Manusia-red] tertinggi,” ungkapnya.

Ia turut menambahkan bahwa diperlukan juga penguatan fungsi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Dijelaskannya, saat ini Kota Salatiga juga sedang menyusun pembangunan dalam jangka panjang.

Dalam kesempatan ini, Ia turut menyampaikan Kota salatiga merupakan kota terbaik ke-3 Program Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities dalam SDGs Annual Conference 2022.

Rekomendasi
Berita Lainnya