News
Senin, 26 Februari 2024 - 18:00 WIB

Keren, Begini Cara OSIS SMAIT Nur Hidayah Lestarikan Warisan Budaya

Brand Content  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Edukasi keris yang digelar SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo dengan pemateri Ustaz Rosnendya Yudha Wiguna atau Ustaz Nendy. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO–Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menegah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nur Hidayah mempunyai cara unik untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia.

Sekolah yang berlokasi di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, tersebut mengedukasi keris kepada para siswa dan menggelar pertunjukan wayang kulit melalui kegiatan Arture Project, Sabtu (24/2/2024) malam, di Gedung Graha Yunita, Sukoharjo.

Advertisement

Ketua Arture Project Faiq Chesta Adabi Widodo melalui rilisnya, Senin (26/2/2024), menjelaskan edukasi keris adalah kegiatan berupa pemberian wawasan tentang jenis-jenis keris serta sejarah yang terekam bersamanya.

Menurutnya, acara ini berlokasi di lantai III gedung barat SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo, dengan pemateri Ustaz Rosnendya Yudha Wiguna atau yang akrab disapa Ustaz Nendy.

Advertisement

Menurutnya, acara ini berlokasi di lantai III gedung barat SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo, dengan pemateri Ustaz Rosnendya Yudha Wiguna atau yang akrab disapa Ustaz Nendy.

“Keris adalah warisan budaya antargenerasi dan lintas zaman peradaban. Terdapat adab serta tata cara dalam segala hal yang berkaitan dengan keris, seperti cara memegang, bagaimana menghormati pemberian keris, dan seperti apa eloknya benda ini disimpan,” ujarnya.

Ustaz Nendy membeberkan orang-orang Nusantara pra dan pasca Islam kerap kali menitipkan pesan melalui simbol-simbol rahasia, tak terkecuali pada ukiran yang terdapat di keris. Selain untuk perantara pesan, keris juga bisa dijadikan sebagai metode diktatik dalam sebuah pembelajaran yang di dalamnya terselip nasihat-nasihat kehidupan.

Advertisement

Tiap lekuk dan pola keris memiliki maknanya tersendiri, berbeda setiap jenis keris. Di tengah acara, Ustaz Nendy menyuguhkan atraksi keris yang “berdiri sendiri”. “Bukan berarti ada jin yang menghantui. Ini semata-mata karena ballance yang apik,” terangnya.

Pada malam harinya, Arture Project yang diadakan oleh Kementerian Seni dan Budaya OSIS SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo ditutup dengan pertunjukan wayang kulit dan wayang golek.

Pertunjukan wayang kulit menutup acara Arture Project yang diadakan OSIS SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo, Sabtu (24/2/2024). (Istimewa/SMAIT Nur Hidayah)

Acara digelar pukul 20.00 WIB dan dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Pengantar dari kegiatan ini adalah pergelaran wayang kulit yang dimainkan dalang cilik berumur 6 tahun.

Advertisement

Pergelaran wayang golek dalam Arture Project kali ini mengusung tema cerita tentang kehidupan kerajaan, di mana raja di sebuah negeri Cina memerintahkan jenderalnya untuk menjalin hubungan persahabatan yang telah lawas.

Dalam perjalanannya menuju Jawa, sang jenderal mengalami banyak rintangan yang menghambatnya melakukan tugas, mulai dari yang harus mempertahankan nyawa hingga pertanyaan tentang cinta. Cerita ini bisa disebut sederhana, namun yang membuatnya menarik adalah pembawaan wayang golek yang disertai nyanyian lagu Cina di setiap adegan.

OSIS SMAIT Nur Hidayah dalam program kerja kali ini mencoba tantangan baru untuk memperluas jaringan ukhuwah dengan mengundang perwakilan dari sekolah menengah atas lain, yaitu SMKIT Smart Informatika Surakarta dan SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Advertisement

Wayang yang dimainkan oleh dalang Kusnanta Riwus dan sanggar wayangnya Sanggar Wayang Kyai Gresek menarik antusiasme begitu besar. Acara ini sukses berjalan, pun demikian maksud untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pementasan wayang terealisasikan.

Dari acara pergelaran wayang Arture Project ini diharapkan dapat menumbuhkan wawasan dan rasa kebudayaan, serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya wayang kepada murid SMAIT Nur Hidayah dan warga sekitar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif