SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) bersama cawapres Mahfud Md (kanan) saat berangkat menuju lokasi debat perdana dari Gedung High End, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Antara/Rio Feisal)

Solopos.com, SOLO — Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan dirinya dan Mahfud Md selaku calon wakil presiden (cawapres) lebih leluasa membuat program karena tidak memiliki beban masa lalu.

“Masih banyak sekali program. Alhamdulillah kita tidak ada beban masa lalu,” ujarnya di sela-sela kegiatannya di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023), sebagaimana dikutip dari Antara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD), calon anggota legislatif (caleg) dan relawan Ganjar-Mahfud di Gedung Rudang, Bekasi, ia mengatakan dirinya bersama pasangannya tidak mengalami isu-isu politik SARA.

“Karena yang kita pegang adalah Pancasila, kita hidup di dunia yang memang berbeda-beda, dan Indonesia sudah punya nilai yang kita pegang, Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan alasannya melakukan kampanye ke kelompok minoritas hingga ke daerah-daerah terpencil.

“Karena saya ingin mendengarkan secara langsung dari mereka yang terpinggir, dari mereka yang minoritas,” ucapnya.

Ia pun mengajak relawannya untuk melakukan hal sama guna menampung aspirasi-aspirasi dari mereka yang kesulitan menyampaikan pendapatnya. “Bapak ibu sekalian, mari kita bergerak,” ucapnya.

Salah satu janjinya saat kampanye adalah memberikan insentif guru agama dan pondok pesantren (ponpes) guna mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.

“Kemarin saat Pak Mahfud di Sabang cerita-cerita bagaimana perhatian pada guru agama, Ponpes (pondok pesantren) dengan insentif yang ada termasuk program yang sudah berjalan hari ini. Yang sudah bagus, jangan diganti dan itu masukan dari masyarakat dan kiai,” ujarnya saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Modern Sirojul Munir di Kota Bekasi.

Saat berdiskusi dengan Pimpinan Ponpes, Kiai, Ulama, ia juga mendapatkan masukan soal kesejahteraan terhadap guru agama.

“Tadi Kiai juga menyampaikan masukan kepada kami, perhatian kepada guru-guru agama juga termasuk pada guru-guru di Madrasah, karena UU (Undang-Undang) di Ponpes sudah ada,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta kepada Pimpinan Ponpes, Kiai, Ulama agar dapat membantu menghadirkan suasana Pemilu 2024 yang sejuk dan damai.

“Saya selalu memesankan, debat sudah dimulai, masyarakat sudah bisa menilai. Maka kita mesti kurangi cerita-cerita buruk seperti hoaks, kemudian menyinggung perasaan, menyinggung soal golongan, suku agama mesti kita jauhi,” katanya.

Menurutnya, pesta demokrasi harus dalam situasi riang, damai dan gembira, sehingga tidak ada yang saling mencela ataupun menjelekkan pasangan calon lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya