SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) bersama cawapres Mahfud Md (kanan) saat berangkat menuju lokasi debat perdana dari Gedung High End, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Antara/Rio Feisal)

Solopos.com, JAKARTA — Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar PranowoMahfud Md, yang diusung PDIP masih cenderung rendah. Bahkan, persentasenya jauh lebih rendah dari partai pengusungnya. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Guna menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari 38 provinsi di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Jumat (15/12/2023).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Rapat koordinasi ini dalam rangka konsolidasi untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam Pilpres 2024. Terutama untuk merebut suara para pemilih yang belum menentukan pilihan alias undecided voters yang jumlahnya masih sangat banyak.

Hasto tidak memungkiri jika elektabilitas Ganjar-Mahfud masih cenderung rendah, bahkan PDIP memiliki elektabilitas yang lebih tinggi. Meski demikian, menurut data survei yang diterima Hasto, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming juga masih sebesar 38%. Artinya, masih ada 62% pemilih yang tidak memilih Prabowo-Gibran.

“Kemudian dari survei juga menunjukkan 58% itu sudah menyatakan pilihannya, tapi dari 58% yang sudah menyatakan pilihannya, itu baru 35% yang fix [tidak akan berubah pilih],” ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).

Oleh sebab itu, dia meyakini Pilpres 2024 belum bisa ditentukan siapa pemenangnya. Hasto menyatakan partai politik pendukung Ganjar-Mahfud akan berupaya meraih suara undecided voters yang masih sangat tinggi.

“Ini memberikan suatu peluang bagi PDI Perjuangan, PPP, Perindo, Hanura bersama relawan yang bergerak solid justru karena berbagai intimidasi, muncul suatu energi juang yang berkobar-kobar untuk turun ke bawah. Inilah tadi yang mewarnai konsolidasi PDI Perjuangan,” katanya.

Tak hanya konsolidasi hari ini, Hasto mengungkap PDIP juga mengonsolidasikan para kadernya yang menjabat sebagai kepala dan wakil kepala daerah pada Rabu (13/12/2023). Dia menjelaskan, PDIP akan memfokuskan konsolidasi di 18 provinsi yang dikuasainya pada Pemilu 2019.

“Ini [18 provinsi itu] menjadi modal yang sangat penting. Kemudian pada tanggal 10 Januari 2024 akan dilakukan peringatan [HUT ke-51] PDI Perjuangan melalui gerakan kerakyatan yang dilaksanakan di setiap RT, RW, dusun sehingga ini menjadi pergerakan turun ke bawah,” tutupnya.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ganjar Jadi Beban bagi PDIP? Hasto Buka Suara”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya