SOLOPOS.COM - Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023). ANTARA/Walda

Solopos.com, JAKARTA — Manuver politik yang dilakukan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menuai kontroversi. Gibran terancam dijatuhi sanksi oleh Bawaslu jika terbukti melanggar aturan kampanye.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menyatakan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada Gibran jika terbukti melibatkan anak-anak saat berkampanye di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (1/12/2023).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian terhadap dugaan pelanggaran kampanye tersebut.

“Jika aktivitas kampanye Gibran tersebut terbukti melibatkan anak-anak, maka kita akan memberikan sanksi yang tegas,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (5/12/2023).

Saat ditanya soal sanksi apa yang mengancam putra sulung Presiden Joko Widodo itu, Benny tak menjawab dengan detail. Dia hanya menyebutkan bahwa kini kasus itu masih dalam pemeriksaan.

“Bawaslu Jakarta Utara sedang melakukan kajian terhadap perihal perkara tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, saat berkampanye di Penjaringan, Jakarta Utara, Gibran meminta anak-anak naik ke panggung untuk diberikan buku gratis.

“Anak-anak ke panggung, sini saya bagikan buku. Susunya nanti juga dibagikan,” kata Gibran saat menghadiri undangan Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo di RT. 013/RW. 011 Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat petang.

Benny mengatakan aktivitas kampanye dilarang melibatkan anak-anak. Hal itu merujuk pada Pasal 280 ayat (2) huruf k Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Selain itu ada Pasal 15 huruf a Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Tidak boleh ada penyalahgunaan anak-anak untuk kegiatan politik,” tuturnya.

Benny menyatakan pihaknya akan bersikap adil kepada peserta pemilu, baik capres-cawapres maupun caleg. Dia mengklaim tak akan ada sikap diskriminatif dalam pengawasan kampanye.

Bukan hanya melibatkan anak-anak dalam kampanye, Gibran juga sempat kepleset lidah menyebut ibu hamil membutuhkan asam folat menjadi asam sulfat.

Potongan pernyataannya itu sempat ramai beredar di media sosial X pada Senin (4/12/2023) lalu. Kejadian ini rupanya saat Gibran dan Prabowo Subianto sedang menghadiri acara Diskusi Ekonomi Kreatif di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023).

Acara ini bertujuan membuka ruang diskusi antara pelaku usaha ekonomi kreatif dan pemerintah dan dihadiri oleh sejumlah influencer tanah air seperti Merry Riana, Bayu Skak, Edho Zell, Eva Alicia, Rius Vernandes, dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Gibran menjelaskan tujuannya mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 dengan cara mempersiapkan generasi emas agar terbebas dari stunting. Pencegahan stunting itu dijelaskan Gibran dapat dilakukan dengan pemberian gizi yang baik.

Adapun program yang dicanangkan oleh Gibran dan Prabowo ialah membuat program khusus untuk ibu dan anak. Saat Gibran menjelaskan program tersebut, bukannya menyebutkan asam folat yang dibutuhkan ibu hamil, ia justru menyebutkan asam sulfat.

Sontak pernyataan tersebut membuat Gibran menjadi bulan-bulanan warganet. Menanggapi polemik tersebut, Gibran pun menyampaikan permintaan maaf.

Menariknya, dalam video permintaan maaf Gibran yang beredar, ekspresi Selvi Ananda, istrinya, justru menjadi sorotan publik. Dalam video itu Selvi Ananda terlihat menunduk sepanjang sang suami menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya