SOLOPOS.COM - ARSIP: Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat peresmian Gedung Nasdem Tower di Menteng, Jakarta, Selasa (22/2/2022). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Presiden Joko Widodo setelah dua menteri dari partai tersebut selamat dari reshuffle, Senin (17/7/2023).

Padahal sebelumnya santer terdengar isu dua menteri Nasdem yang tersisa di pemerintahan Jokowi bakal diganti setelah kedua tokoh tersebut berbeda jalan terkait Pilpres 2024.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Surya Paloh menceritakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Menurut Surya Paloh, Senin lalu dianggap hari baik oleh Jokowi sehingga mengundang dirinya ke Istana Negara.

Dia mengatakan pertemuan tersebut sudah direncanakan sejak lama. Namun, karena kesibukan masing-masing, pertemuan itu baru terwujud usai Apel Siaga Perubahan Nasdem dan momen setelah perombakan Kabinet Indonesia Maju.

“Mungkin kemarin dianggap hari baik oleh Pak Jokowi. Selesai reshuffle kabinet, mengundang saya bertemu untuk berbicara,” kata Surya Paloh di Tower NasDem, Jakarta, Selasa, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Paloh menegaskan hubungannya dengan Jokowi bukan sebatas hubungan antara seorang ketua umum partai politik dengan seorang presiden.

Namun, menurut dia, ada hubungan personal yang cukup dekat.

“Mungkin saya yang lebih dituakan dengan yang lebih muda sedikit,” tambahnya.

Dia mengatakan pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana cukup baik.

Paloh dan Jokowi tidak membahas hal-hal formal melainkan lebih banyak saling bertukar informasi.

Jokowi, menurut Surya Paloh, memuji Apel Siaga Perubahan Nasdem di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta yang berlangsung sehari sebelumnya, Minggu (16/7/2023).

Terkait pernyataan revolusi mental yang disampaikan pada Apel Siaga Perubahan Nasdem, Paloh mengatakan Jokowi memberikan komentar.

“Saya sedang tunggu-tunggu, Bang Surya ngomong apalagi ini,” kata Paloh menirukan pernyataan Jokowi.

Sebelumnya, Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Barno, Jakarta, Minggu.

Apel siaga itu diikuti ratusan ribu kader Partai Nasdem se-Indonesia.

Surya Paloh dan bakal calon presiden (capres) usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pun turut menyampaikan orasi politik.

Akhirnya Bertemu

Sebelumnya diberitakan, dua sahabat yang sedang berbeda jalan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (17/7/2023) sore.

Kedatangan Surya Paloh yang mengusung bakal capres Anies Baswedan itu ke Istana atas undangan Presiden Jokowi.

Pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi dikonfirmasi oleh Plt Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim.

Menurutnya, Surya Paloh ke Istana dalam rangka undangan Jokowi.

“Benar [Surya Paloh temui Jokowi] Ya, diundang,” ujar Hermawi, Senin (17/7/2023) malam.

Pertemuan dua sahabat itu berlangsung selama satu jam.

Meski begitu, belum jelas apa yang dibicarakan antara dua tokoh politik ini.



Sebagai informasi, beberapa bulan belakangan hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi dikabarkan merenggang.

Hal ini karena Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Menurut catatan, kali terakhir Surya Paloh ketemu Jokowi pada akhir Januari 2023 atau sekitar lima bulan lalu.

Pertemuan terakhir di tengah isi reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Menariknya, kali ini Surya Paloh kembali bertemu Jokowi seusai orang nomor satu di Indonesia itu resmi melakukan perombakan kabinet pada Senin (17/7/2023) pagi.

Jokowi menunjuk Ketua Relawan Projo Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mengganti Johnny G. Plate, mantan Menkominfo sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Nasdem yang terseret kasus korupsi BTS Kominfo.

Menariknya, dua menteri dari Partai Nasdem, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar masih dipertahankan.

Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiarti, berpendapat langkah Jokowi mempertahankan dua menteri itu menunjukkan politikus PDIP asal Solo itu tidak lantas sepenuhnya melepaskan Nasdem.

Dia menilai ada dua kemungkinan mengapa Syahrul Yasin dan Siti Nurbaya masih ada di dalam kabinet.

Pertama, demi kepentingan efisiensi kerja pemerintahan karena jika menteri diubah maka tentu bisa mengganggu kerja program pemerintahan ke depan yang hanya tersisa beberapa bulan.

Kedua, Jokowi merasakan kecocokan pada kerja dua menteri Nasdem lainnya itu.

“Namun di sisi politik, bisa juga dibaca sebagai adanya ruang politik yang dibuka Jokowi kepada Nasdem untuk kerja sama politik ke depan, apalagi situasi saat ini masih belum pasti karena belum memasuki proses pendaftaran capres secara resmi di KPU. Ruang kerja sama untuk Pilpres 2024 atau setelahnya antara Jokowi, Nasdem dan termasuk PDIP sebagai pengusung Jokowi masih terbuka lebar,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Surya Paloh Temui Jokowi di Istana Negara Sore Tadi!”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya