SOLOPOS.COM - Ilustrasi buta huruf. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Buta huruf atau buta aksara merupakan orang yang tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung, serta tidak bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adanya buta huruf atau buta aksara disebabkan oleh beberapa faktor.

Dikutip dari Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi dengan judul Faktor Resiko Kejadian yang Menyebabkan Buta Huruf Pada Anak Sekolah di Desa Batang Bulu Baru, Kecamatan Barumun Selatan, Padang Lawas, faktor-faktor terjadinya buta huruf diantaranya yaitu faktor ekonomi atau kemiskinan penduduk sehingga tidak bisa bersekolah, putus SD, membatalkan program PLS.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Selain itu ada juga faktor kondisi sosial masyarakat yang meliputi kesehatan dan gizi masyarakat, demografi dan geografi, aspek sosiologis dan isu gender, dan juga penyebab struktural yaitu skala makro, skala mikro, dan dimensi politik.

Dilansir dari kemdikbud.go.id yang diakses pada Kamis (27/7/2023), di Indonesia untuk tingkat persentase buta huruf terus menurun secara signifikan setiap tahunnya. 

Hal ini disebabkan karena adanya program serta layanan pendidikan keaksaraan yang didukung oleh APBN, APBD di kabupaten, kota, dan swadaya masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) RI melaporkan bahwa pada tahun 2022, tingkat rata-rata persentase buta huruf di Indonesa pada masyarakat usia 15 tahun keatas ada sebanyak 3,34 persen. 

Angka tersebut meliputi 4,32 persen perempuan dan 2,37 persen laki-laki. Angka ini juga telah mengalami penurunan dari data yang dilaporkan pada tahun 2021 dengan jumlah 3,63 persen. 

Berikut merupakan data provinsi yang memiliki persentase buta huruf paling tinggi di Indonesia.

1. Papua

Provinsi Papua menjadi provinsi dengan rata-rata persentase buta huruf tertinggi di Indonesia. Menurut data BPS pada 2022, Provinsi Papua memiliki 17,64 persen warganya yang belum mengenal huruf atau buta huruf. Angka tersebut meliputi 19,45 persen perempuan dan 16,04 persen laki-laki.

Rata-rata persentase tersebut telah mengalami penurunan dari data yang dilaporkan pada 2021 dengan angka 19,98 persen. Angka tersebut meliputi 22,47 persen perempuan dan 17,74 persen laki-laki.

Kabupaten Intan Jaya menjadi kabupaten yang paling tinggi angka buta hurufnya. Menurut BPS Provinsi Papua, Kabupaten Intan Jaya pada tahun 2020 memiliki 25,81 persen warga yang buta huruf. 

Kabupaten lain yang memiliki angka buta huruf tinggi yaitu Kabupaten Deiyai, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kabupaten Mamberamo Tengah.

2. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi kedua di Indonesia yang angka buta hurufnya masih tinggi. 

Menurut data yang dilaporkan BPS pada 2022, Provinsi NTB memiliki 9,93 persen warga yang masih buta huruf. Angka ini meliputi 12,06 perempuan dan 7,79 persen laki-laki.

Persentase tersebut telah mengalami banyak penurunan dari angka awalnya 11,30 persen pada tahun 2021 yang meliputi 14,40 persen perempuan dan 8,05 persen laki-laki. 

Menurut BPS Provinsi NTB, pada 2017 Kabupaten Lombok Tengah menjadi kabupaten yang angka buta hurufnya paling tinggi di Provinsi NTB.

Angka buta huruf di Kabupaten Lombok tengah ada sebesar 18,26 jiwa yang meliputi 22,64 perempuan dan 13,08 laki-laki.

Kabupaten lain yang juga menjadi kabupaten dengan tingkat buta huruf yang tinggi adalah Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima.

3. Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur menduduki posisi nomor 3 sebagai provinsi dengan tingkat rata-rata persentase buta huruf tertinggi di Indonesia.

Menurut data yang dilaporkan BPS, pada 2022 Provinsi Jawa Timur memiliki 6,15 warga yang masih buta huruf. Persentase tersebut meliputi 8,04 persen perempuan dan 4,24 persen laki-laki.

Angka persentase tersebut telah mengalami penurunan dari data yang dilaporkan pada tahun 2021 yaitu 6,87 persen yang meliputi 9,18 persen perempuan dan 4,47 persen laki-laki.



Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, Kabupaten Bondowoso menjadi kabupaten yang paling tinggi angka buta hurufnya. 

Kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Situbando, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Probolinggo.

4. Sulawesi Selatan

Provinsi dengan tingkat persentase buta huruf tertinggi di Indonesia nomor 4 yaitu Provinsi Sulawesi Selatan. 

Menurut data yang dilaporkan BPS pada 2022, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 6,03 persen warganya yang tidak mengenal aksara atau buta huruf. Angka ini meliputi 6,93 persen perempuan dan 5,10 persen laki-laki.

Jumlah ini telah mengalami penurunan dari data pada tahun 2021 yang dilaporkan pada tahun 2021 yaitu 6,82 persen.

Angka ini meliputi 8,03 persen perempuan dan 5,54 persen laki-laki. Menurut BPS Sulawesi Selatan pada 2019, Kabupaten Janeponto menjadi kabupaten yang paling tinggi angka buta hurufnya.

Selain itu ada Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Takalar yang juga mempunyai angka buta huruf tertinggi di Sulawesi Selatan.

5. Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Barat berada di deretan nomor 5 sebagai provinsi yang memiliki persentase buta huruf paling tinggi di Indonesia. 

Menurut data yang dilaporkan BPS pada 2022, Provinsi Sulawesi Barat memiliki 5,53 persen warganya yang masih buta huruf. Angka ini meliputi 7,25 persen perempuan dan 3,86 persen laki-laki.

Jumlah ini telah mengalami penurunan dari data yang dilaporkan pada tahun 2021 yaitu 6,24 persen. Angka ini meliputi 7,98 persen perempuan dan 4,50 persen laki-laki.

Kabupaten Polewali Mandar menjadi kabupaten yang angka buta hurufnya paling tinggi. Kabupaten lainnya yang angka buta hurufnya tinggi di Sulawesi Barat yaitu Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Mamuju Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya