SOLOPOS.COM - Dua bakal calon presiden terpopuler, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, bertemu dalam agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan sebanyak 60,2% responden survei nasional pada 3–5 Desember 2023 menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) netral atau tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

“Temuan kami, mayoritas masyarakat, angkanya sebesar 60,2% menilai Jokowi netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring sebagaimana diikuti dari Jakarta, Minggu (10/12/2023) sebagaimana dilansir Antara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara itu, sebanyak 28,7% responden menyatakan Presiden Jokowi tidak netral atau berpihak dan 11,1% responden lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Pada temuan lain, LSI juga memotret persepsi publik terkait netralitas aparatur negara atau pemerintahan menjelang Pilpres 2024. Hasilnya, sebanyak 60,5% responden menilai aparatur negara atau pemerintahan netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon capres-cawapres 2024.

“Ada juga 28% publik yang mengkhawatirkan aparatur negara atau pemerintah tidak netral dalam gelaran Pemilu 2024,” ucap Djayadi.

Berikutnya, mengenai kemungkinan terjadinya kecurangan, mayoritas responden menyatakan ada kemungkinan kecurangan pada Pemilu 2024. Sebanyak 30,4% menjawab cukup besar kemungkinan, 19,8% menjawab sangat besar, dan 19,7% menjawab kecil kemungkinan.

Lebih lanjut, LSI turut menanyakan kepada responden perihal pihak yang dianggap publik paling berpotensi melakukan kecurangan pada Pemilu 2024. Mayoritas responden, yakni 17,1% menjawab partai politik sebagai pihak yang paling potensial melakukan kecurangan.

“Setelah partai politik, tim sukses dianggap publik paling potensial melakukan kecurangan, angkanya 15,9% setelahnya penyelenggara pemilu (13,6%),” kata Djayadi.

Target populasi pada survei ini adalah WNI 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui melalui metode pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Margin of error survei diperkirakan plus minus 2,6% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya