SOLOPOS.COM - Capture unggahan BEM UGM tentang Jokowi. (Instagram/@bemkm_ugm)

Solopos.com, SOLO — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Nominasi tersebut terpampang dalam unggahan instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada @bemkm_ugm.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Situasi demokrasi dan konstitusi negeri ini semakin kacau balau setiap harinya. Hal ini mengancam kehidupan politik bangsa dan memperkokoh politik dinasti. Bagi pekerja adanya problem rendahnya upah dan sistem kerja yang menindas juga berakar dari adanya regulasi yang tidak berpihak pada kelas pekerja, seperti UU Cipta Kerja dan turunannya. Parahnya, aspirasi kelas pekerja tidak pernah mendapatkan ruang yang demokratis,” demikian mengutip dari postingan BEM UGM, Jumat (8/12/2023).

Unggahan tersebut nampak tayang sejak dua hari lalu atau sejak, Rabu (6/12/2023). Dalam unggahan tersebut juga tampak undangan diskusi publik dengan tema Rezim Monarki sang Alumni: Ambruknya Demokrasi, Ambruknya Konstitusi, dan Kokohnya Politik Dinasti. Agenda tersebut dilaksanakan pada Jumat (8/12/2023) pukul 15.30 WIB di bundaran UGM.

Tampak juga dalam diskusi tersebut ada beberapa nama familiar yang menjadi pemantik. Seperti, Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, dan Dr. Zainal Arifin Mochtar.

Unggahan itu pun diramaikan komentar warganet dengan berbagai sikap. Ada yang pro, namun tak sedikit pula yang kontra.

“Memalukan2? Seenggaknya dia sudah hampir mampu menjabat menjadi presiden apalagi 2 periode, ini nulisanya di detik2 akhir masa jabatannya? Yang nulis ini emang udah jadi apa ya? Maaf saya gak fanatik dengan siapapun tapi alangkah baiknya bahasanya dipilah pilih lagi dan ini statusnya masih menjadi presiden, bisabisanya bilang presiden di negara sendiri itu memalukan?” komentar @myhappinessinmylife.

“ukup salut dengan statement BEM yang berani untuk memanggil perhatian kepada tindakan Jokowi yang sekarang menggerogoti demokrasi kita. Sistem politik sekarang membuat partai ataupun capres tidak bisa melawan Jokowi (kalau lawan langsung disikat LOL). Ini kenapa gerakan ekstraparlementer termasuk gerakan mahasiswa masih penting,” sambung @bara.setiadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya