SOLOPOS.COM - Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno, optimistis menambah kursi di DPRD setempat pada Pemilu 2024. Foto diambil di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) pada Sabtu (17/2/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN—Pemberitaan tentang dinamika politik selama Pemilu 2024 di Kabupaten Sragen dinilai seperti pemilihan kepala desa (pilkades), memuncaki daftar 10 berita terpopuler pada laman Solopos.com, Kamis (22/2/2024) pagi.

Berita terpopuler itu mengulas pemilu rasa pilkades ini dirasakan banyak calon anggota legislatif (caleg) petahana lantaran adu program dan adu ideologi kurang diminati. Yang ramai justru money politics atau politik uang diduga beredar masif dan vulgar.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Ketua DPRD Sragen, Suparno, yang maju menjadi caleg di Daerah Pemilihan (Dapil) Sragen 1 (Sragen, Sidoharjo, Masaran), merasakan betul Pemilu rasa pilkades ini.

“Benturan dan kerasnya perjuangan [dalam Pemilu 2024] terasa seperti pilkades. Adu program, adu ideologi kurang diminati. Yang digandrungi malah yang instan,” tulis Suparno dalam WhatsApp yang dikirimkan kepada Solopos.com, Rabu (21/2/2024) siang. Saat ditanya instan apa yang dimaksud, Suparno enggan menjawab gamblang.

Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fathurrohman, pun merasakan hal sama dengan Suparno. Dia menyebut indikasi politik uang benar-benar terjadi dan itu yang menentukan siapa yang jadi legislator.

“Sangat besar pengaruhnya. Siapa yang punya duit, yang amplopnya besar akan jadi juara. Ada satu contoh, warga saya. Satu orang bisa mendapat delapan amplop dan setelah dibuka total nilainya Rp640.000. Orang ini pendukung setia saya. Dia bilangnya tetap memilih jenengan, Mbah. Ya, itu baru satu orang,” ujar Fathurrohman yang merupakan caleg petahana.

Saat Pilkades indikasi money politics, menurutnya masih sembunyi-sembunyi. Tetapi pada Pemilu 2024 ini indikasi money politics terang-terangan dan seolah menghilangkan etika. Kalau berkaca pada pemilu sebelumnya, kata dia, indikasi money politics tahun ini lebih parah dan lebih masif.

“Saya jujur apa adanya. Setiap Pileg tidak pakai amplop tetapi wilayah binaan saya justru menjadi sasaran amplop yang luar biasa dan masif. Peredarannya terjadi sejak H-3 masa tenang. Bahkan pada hari H pencoblosan, pagi hari, masih beredar amplopnya,” jelas dia.

Selain ulasan tentang pemilu rasa pilkades di Sragen, kabar lain tentang pengamen yang nyaleg DPRD Wonogiri, Red Sparks libas putaran terakhir di Korea, Jokowi lantik Hadi Tjahjanto dan AHY hingga gapura lampion Pasar Gede Solo ambruk juga masuk daftar berita terpopuler pagi ini.

Berikut 10 berita terpopuler Solopos.com 24 jam terakhir hingga Kamis (22/2/2024) pagi:

Politik Uang Masif, Caleg Petahana di Sragen Merasa Pileg 2024 Seperti Pilkades

Pengamen yang Nyaleg DPRD Wonogiri Ceritakan Pertemuan & Obrolannya dengan SBY

Sama-sama Bertarung di Dapil Karanganyar 5, Ilyas Akbar Ungguli Ibunda & Istri

Red Sparks Kokoh di Posisi 3 Klasemen, Siap Libas Putaran Terakhir Liga Korea

Mencari Tahu Makna Reshuffle Kabinet Jokowi yang Kerap Digelar Rabu Pon

Resmi! Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto Jadi Menko Polhukam, AHY Menteri ATR/BPN

Soal Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres 2024, Gibran: Matur Nuwun Pak Ganjar

Diduga Kelelahan, Petugas Linmas TPS 016 Guli Nogosari Boyolali Meninggal Dunia

Gapura Lampion Pasar Gede Ambruk, Satu Pengguna Jalan Dibawa ke RS

Manuver Pilkada Solo 2024 Dimulai, Potensial 3 Poros Koalisi, Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya