SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video viral yang menampilkan jenazah jemaah haji bergelimpangan di tepi jalan di Makkah, Arab Saudi beredar di media sosial X (dulu Twitter). (Istimewa)

Solopos.com, MAKKAH — Video viral yang menampilkan jenazah jemaah haji bergelimpangan di tepi jalan di Makkah, Arab Saudi beredar di media sosial X (dulu Twitter).

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @yo2thok yang menayangkan 3 video beruntun mengkritik tak cepat tanggapnya Pemerintah Arab Saudi menangani jenazah jemaah haji yang meninggal dunia.

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

Sehingga, pemandangan jenazah terbaring hanya ditutup kain seadanya, dengan beberapa tampak didudukkan di kursi roda menjadi hal yang memprihatinkan.

“Arab Saudi kurang tanggap dalam penyelenggaraan haji. Video Jenazah jamaah haji yang meninggal karena kepanasan ditinggalkan di jalan-jalan Arab Saudi,” tulis akun tersebut, Rabu (19/6/2024). Hingga berita ditulis, postingan tersebut telah ditayangkan hingga 3,5 juta kali.

Sementara, Otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa sebagian besar individu yang dilaporkan meninggal dunia dalam musim haji tahun ini bukanlah bagian dari jemaah haji dengan izin resmi.

Kementerian Media Arab Saudi menjelaskan, individu-individu tersebut masuk ke Arab Saudi beberapa bulan sebelum musim haji hanya dengan visa kunjungan atau wisata biasa.

“Individu tersebut menetap di Makkah hingga musim haji tiba dan melaksanakan ibadah haji tanpa izin yang tepat,” ucap Kementerian Media Arab Saudi, Kamis (20/6/2024), dilansir Antara.

Otoritas Saudi menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Tunisia mengonfirmasi sebagian besar warganya yang meninggal saat menjalani haji tiba di Arab Saudi bukan dengan visa haji, namun dengan visa kunjungan, wisata, atau umrah.

Senada, Kementerian Luar Negeri Yordania turut melaporkan bahwa semua warga Yordania yang meninggal atau hilang ketika berhaji bukan bagian dari jemaah haji resmi negaranya.

Otoritas Saudi mengakui bahwa musim haji tahun ini diiringi dengan kenaikan suhu yang signifikan di Makkah hingga 45 derajat celsius.

Namun, karena tidak termasuk dalam rombongan haji resmi, jemaah tersebut tidak mendapat layanan akomodasi, makanan, atau transportasi yang dapat membantu mereka dalam berhaji dan mencegah dampak bahaya akibat cuaca panas.

“Mereka pun rentan terhadap risiko kelelahan akibat panas, paparan sinar matahari, dan berjalan jauh di jalan kasar dan tidak beraspal yang memang bukan untuk digunakan pejalan kaki,” menurut pernyataan tersebut.

Setidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji di Arab Saudi karena terdampak cuaca panas, demikian dilaporkan AFP sebagaimana dilansir dari Sputnik.

Dari jumlah tersebut, 323 di antaranya merupakan warga negara Mesir. Selain itu, sekurangnya 40 individu dari Jordania dan 35 dari Tunisia juga dilaporkan meninggal dalam musim haji tahun ini.

Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah pada Senin (17/6/2024) melaporkan setidaknya 138 calon haji asal Indonesia wafat saat menunaikan prosesi ibadah haji. Namun, sebagian besarnya meninggal dunia karena penyakit bawaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya