SOLOPOS.COM - Calon Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato politik dalam acara deklarasi "Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial mendukung Prabowo-Gibran" di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Solopos.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyindir calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyatakan “ndasmu etik”.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung soal belasan aktivis korban penculikan paksa 1990-an. Hasto mengatakan, PDIP sangat menyesalkan pernyataan Prabowo itu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Menurutnya, pernyataan itu merupakan cerminan bahwa Prabowo tidak menganggap serius persoalan etika.

“Pernyataan ‘etika ndasmu’ adalah cermin kekuasaan di atas segalanya, karena itulah nyawa 13 aktivis yang diculik pun tidak ditanggapi secara serius. Kekuasaan tanpa etika dan moral membutakan nurani,” ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (18/12/2023), dilansir Binsis.com.

Dia mengaku, ketika pihaknya dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke sejumlah daerah, banyak masyarakat yang juga menanggapi secara negatif pernyataan ‘ndasmu etik’ tersebut.

“Etika ndasmu sangat melukai rakyat Indonesia. Pernyataan Pak Prabowo tersebut cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Ketika etika-moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani,” klaimnya.

Hasto merasa pernyataan Prabowo itu emosional. Dia pun yakin, kini masyarakat tahu sosok Prabowo tidak mencerminkan gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti yang belakangan ini coba dinarasikan.

“Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi. Harus disadari bahwa Etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik,” jelasnya.

Sementara, Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan penilaian atas pernyataan Prabowo mengenai ndasmu etik kepada masyarakat.

“Biar mereka yang jawab dan rakyat,” kata Ganjar di Desa Candirejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023), dilansir Antara.

Kendati demikian, Ganjar tak memberikan komentar lebih lanjut mengenai hal itu. Dia pun menilai pernyataan Prabowo kemungkinan hanya bercanda.

“Mungkin itu juga bercanda, biarkan mereka nanti berkomunikasi,” tegasnya.

Sebagai informasi, Prabowo menyebut ‘ndasmu etik’ ketika memberi pengarahan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Partai Gerindra pada Jumat (15/12/2023).

Video Prabowo sedang menyebut ‘ndasmu etik’ itu pun viral di media sosial. Prabowo sendiri sudah menanggapi pernyataannya yang menimbulkan kontroversi tersebut.

Menurutnya, pernyataan itu hanya bercandaan karena disampaikan ke kader Gerindra dalam acara internal partai.

rabowo Subianto menanggapi ungkapannya ndasmu etik pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Jakarta pekan ini yang viral di media sosial, kemudian menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

Prabowo menjelaskan bahwa ungkapan itu hanya sebatas candaan, di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai.

“Itu ‘kan di dalam di antara keluarga, ya, ‘kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kami bicara, dan itu ‘kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).

Ia meminta persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya kelakar biasa. “Enggak usah dibesar-besarkan,” kata Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya