SOLOPOS.COM - Suku pedalaman Hongana Manyawa di Halmahera tampak mencoba menghalangi buldoser memasuki hutan tempat tinggalnya dengan tombak dan parang. (Istimewa/Twitter X Survival International)

Solopos.com, HALMAHERA — Sebuah rekaman video viral di media sosial yang menampilkan tayangan diduga suku pedalaman Hongana Manyawa di Halmahera, Maluku Utara, menghalangi buldoser tambang nikel. 

Mereka tampak marah, mengacungkan senjata tombak dan parang untuk mencegah alat berat menyeberangi sungai memasuki tempat tinggalnya.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Video tersebut dibagikan oleh organisasi nirlaba Survival International di akun media sosial X (dulu Twitter), sembari menyertakan tautan ajakan mengirim surat kepada sejumlah otoritas terkait, yakni, Elon Musk (pemilik perusahaan Tesla); Tesla; perusahaan kimia BASF; perusahaan pertambangan Eramet, Antam dan Tsingshan; pihak berwenang Indonesia.

“Hutan hujan yang dihuni oleh ratusan masyarakat Hongana Manyawa yang belum tersentuh telah menjadi sasaran penambangan yang sangat merusak, yang akan menghancurkan hutan – dan masyarakat,” tulis Survival International.

“Suku Hongana Manyawa sangat membutuhkan dukungan Anda jika mereka ingin bertahan hidup. Skema penambangan besar-besaran di Pulau Halmahera adalah bagian dari rencana Indonesia untuk menjadi produsen utama baterai mobil listrik – sebuah rencana yang akan digelontorkan oleh Tesla dan perusahaan lain hingga miliaran dolar. Nikel saat ini merupakan bahan utama baterai ini,” beber organisasi itu.

Suku Hongana Manyawa – yang berarti ‘Penduduk Hutan’ dalam bahasa mereka sendiri – adalah salah satu suku pemburu-pengumpul nomaden terakhir di Indonesia.

Mereka kini menghadapi ancaman tanah mereka, dan semua yang mereka perlukan untuk bertahan hidup, dihancurkan oleh perusahaan-perusahaan yang terburu-buru memproduksi mobil ramah lingkungan untuk masyarakat yang tinggal ribuan mil jauhnya.

“Tolong beritahu Tesla untuk berjanji bahwa tidak ada satu pun mineral yang mereka beli berasal dari tanah masyarakat adat tak tersentuh di Halmahera – dan beri tahu perusahaan pertambangan, dan pihak berwenang Indonesia, bahwa Anda telah mendukung hal itu,” tulis Survival International.

Dihimpun dari berbagai sumber, rekaman diambil oleh seorang pekerja yang merupakan bagian dari tim penebang lahan sebelum akhirnya dijadikan tambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya