SOLOPOS.COM - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang memberi salam saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). (Antara/Raisan Al Farisi)

Solopos.com, INDRAMAYU —  Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang ternyata hanya mau menerima tim investigasi yang dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir untuk diklarifikasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023) sore.

Panji Gumilang tidak bersedia bertemu dengan tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sudah menunggu sejak Jumat siang.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Panji Gumilang menjalani klarifikasi oleh tim investigasi Pemkab Jabar selama satu jam.

Penolakan Panji Gumilang itu disampaikan Ketua Tim Investigasi MUI, Firdaus Syam.

Menurut Firdaus, MUI sebelumnya sudah berkirim surat ke Ponpes Al Zaytun untuk mengklarifikasi namun ditolak oleh pria berusia 75 tahun itu.

“Kami sudah berkirim surat namun tidak dibalas. Kami juga datang ke Al Zaytun tidak mau menemui. Sekarang ketika di Gedung Sate juga tidak mau bertemu dengan kami,” sesal Firdaus Syam, seperti dikutip Solopos.com dari tayangan di Metro TV, Jumat malam.

Ia menambahkan Panji Gumilang hanya mau bertemu dengan tim investigasi bentukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Itu pun, kata dia, Panji tidak langsung menjawab dan meminta daftar pertanyaan untuk dibuatkan jawaban.

Pengamat terorisme, Al Chaidar menyatakan Panji Gumilang tidak akan mungkin mau menemui MUI.

Alasannya, karena Panji memang tidak mengakui lembaga keagamaan gabungan dari banyak organisasi Islam di Indonesia tersebut.

“Tidak akan mau karena dia tidak mengakui MUI. Panji Gumilang ini tidak tersentuh karena dilindungi oleh intelijen yang sangat kuat,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang akhirnya menjalani klarifikasi selama satu jam di Gedung Sate, Bandung, Jumat (23/6/2023) sore, terkait kontroversi di ponpesnya.

Klarifikasi dilakukan oleh Pemprov Jabar, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan unsur aparat penegak hukum.

Panji Gumilang tiba di Gedung Sate sekitar pukul 16.00 WIB. Tokoh dari pesantren asal Indramayu itu tiba menggunakan mobil berjenis Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi letter B.

Dia masuk ke Gedung Sate melalui pintu belakang sebelah barat dan masuk ke lantai bawah.

Kemudian dia naik ke tangga ke lantai utama untuk masuk ke ruang rapat di dekat ruangan Gubernur Jawa Barat.

Beberapa tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat telah menunggu Panji Gumilang di ruang rapat tersebut.

Panji pun masuk ke ruangan tersebut sambil membawa sebuah buku di tangannya.

Sekitar satu jam kemudian Panji Gumilang keluar dari ruang rapat sekitar pukul 17.25 WIB.

Dia dikawal petugas pengamanan hingga keluar ke pintu depan Gedung Sate lalu masuk kembali mobilnya.

Sejak datang hingga pergi lagi dari Gedung Sate, Panji Gumilang tak banyak berkomentar terkait isu yang menerpa pondok pesantrennya.

“(Hasil pemeriksaannya) bagus, bagus,” kata Panji saat ditanya wartawan seusai keluar dari ruang rapat, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya