SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua kanan) dan Mensesneg Pratikno (ketiga kanan) meninjau pembibitan tanaman di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023). (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Porsi menteri Nasdem di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tinggal tersisa satu kursi, kemudian memunculkan spekulasi mengenai masa depan NasDem di pemerintahan yang mereka dukung kurang dari satu dasawarsa terkahir. 

Sekadar informasi bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi. 

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Melansir Bisnis.com, Yasin Limpo adalah menteri kedua Nasdem yang meletakan jabatan karena perkara hukum. 

Sebelumnya ada Johnny G Plate, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, yang terseret kasus dugaan korupsi menara BTS di Kominfo. 

Alhasil, politikus Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi hanya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar. 

Adapun perintah pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo datang langsung dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh. 

Surya mengaku sudah menerima laporan dari Syahrul secara pribadi terkait permasalahan yang menyeret namanya belakangan ini. 

“Saya dapat menerima laporan dari Bung Syahrul, atas nama DPP [Partai Nasdem] saya nyatakan segera menghadap presiden, sampaikan surat pengunduran diri sebagai menteri pertanian,” ungkap Surya. 

Dia mengaku Nasdem ingin memberikan penghormatan kepada upaya penyidikan kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan yang menyeret Syahrul. 

Di samping itu, Surya Paloh juga ingin masyarakat menghormati Syahrul. 

“Kita tentu seiring mengajak semuanya kita, tetap [beri] penghormatan kita terhadap presumption of innocence, atas asas praduga tidak bersalah,” katanya. 

Surya Paloh mengklaim Nasdem memang mengajar kepada kadernya untuk menghadapi berbagai kesulitan yang menimpa. 

“NasDem tetap pada komitmen ada permasalahan, jangan lari dari permasalahan, hadapi,” jelasnya. 

Sementara itu, Syahrul sendiri meminta waktu beristirahat dari berbagai masalah yang menimpanya belakangan ini. 

Apalagi, lanjutnya, dirinya langsung dipanggil Kapolda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan berkaitan dengan aduan masyarakat (dumas). 

Sebelumnya, memang beredar surat panggilan kepolisian kepada sopir dan ajudan Syahrul terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara korupsi di Kementan. 

Dia pun mengaku sudah sampaikan secara terbuka yang dibutuhkan penyidik. Meski demikian, dia mengaku sangat letih apalagi pemeriksaannya sangat panjang selama 3 jam. 

“Saya capek banget, sementara saya baru pulang,” ujar Syahrul dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Kamis (5/10/2023). 

Oleh sebab itu, dia meminta waktu beristirahat. Padahal, klaimnya, selama ini yang dilakukannya demi kepentingan orang banyak. 

“Saya izin ke teman-teman, kasih saya kesempatan untuk menarik napas dari sebuah perjalanan yang panjang. Perjalanan saya untuk kepentingan rakyat, 280 juta harus saya kasih makan,” tutupnya sambil sempat menahan perkataan, seakan tahan tangis.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Tersisa 1 Menteri, NasDem Bertahan atau Keluar dari Koalisi Jokowi?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya