Solopos.com, SOLO — Diperingatinya 14 Agustus sebagai Hari Pramuka setiap tahunnya membuat penasaran publik kenapa tanggal tersebut dipilih menjadi Hari Pramuka.
Secara global, Pramuka dikenal dengan Scouting atau Scount Movement dan tak lepas dari sosok Lord Baden Powell. Dia seorang anggota angkatan darat di Inggris. Dia sempat menulis buku yang berjudul Scouting for Boys yang berisi panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral.
Ide dari Lord Baden Powell ini kini menyebar di seluruh dunia. Hari lahir Robert Baden-Powell yakni tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Pramuka Internasional. Ia lahir di London pada 22 Februari 1857.
Lalu, kenapa Hari Pramuka di Indonesia diperingati pada 14 Agustus dan berbeda dengan dunia?
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) diperkenalkan kali pertama kepada seluruh rakyat Indonesia.
Kala itu, di Jakarta sekitar 10.000 anggota Pramuka mengadakan apel besar yang diiringi pula dengan kegiatan pawai tentara di depan Presiden Soekarno. Dulu, sebelum kegiatan pawai tentara, Presiden Soekarno melantik anggota Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari, di Istana negara. Tak hanya itu, Presiden juga menyampaikan anugerah tanda penghargaan serta kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961).
Berdasarkan catatan sejarah Hari Pramuka, tanda penghargaan tersebut diberikan kepada Presiden Soekarno kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Nah, Peristiwa perkenalan Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961 ini kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka. Hingga saat ini, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dijuluki sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Berdasarkan informasi yang tertera di laman Pramukarek.or.id, Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu:
Demikian informasi mengenai awal mula kenapa 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka.