SOLOPOS.COM - Tim Ekspedisi Mudik 2024 Solopos saat berada di depan Monas.(Tim Ekspedisi Mudik Solopos)

Solopos.com, SOLO — Tim Ekspedisi Mudik 2024 Solopos akhirnya sampai ke kota terakhir yakni Solo pada Selasa (9/4/2024). Setelah sebelumnya menempuh jarak sekitar 1.500 km selama enam hari, dari Kamis-Selasa (4-9/4/2024).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Tim Ekspedisi Mudik Solopos menyusuri kota-kota di Jawa seperti Semarang, Kendal, Batang, Pemalang, Bekasi, Jakarta, Jogja, Ngawi, Madiun, dan Solo. Tim terdiri atas Imam Yudha S (Manajer Konten), Endhito Ferdy Ananda (videografer), Dhima Wahyu Sejati (reporter), dan Mustofa (driver) yang mengendarai Daihatsu Terios.

Ada beberapa hal menarik yang ditemukan selama perjalanan. Salah satunya adalah pohon trembesi yang ditanam di sejumlah ruas tol yang kami lewati. Pohon trembesi ini kami lihat di ruas Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Tol Ngawi-Solo.

Sekilas memang hanya pohon. Namun pohon trembesi yang ditanam oleh Djarum Foundation itu ternyata memiliki banyak manfaat. Selain menambah keindahan jalan, pohon trembesi ternyata memiliki dampak yang signifikan untuk lingkungan.

Merujuk penelitian yang dilakukan Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, dari Institut Pertanian Bogor, pohon trembesi diketahui mampu menyerap 28.5 ton CO2 dalam setahun. Itu artinya pohon trembesi membantu menyerap karbon dari kendaraan yang kita gunakan.

Ekspedisi Mudik yang didukung penuh Djarum Foundation memberikan kesadaran kepada kita bahwa ada dampak mudik yang harus diatasi sejak dini, yakni soal pemanasan global.

Selain itu, kami menemukan ada beberapa pemudik yang menggunakan mobil listrik. Ini berkorelasi dengan mudik yang lebih ramah lingkungan. Sebetulnya di hampir seluruh rest area di Tol Trans Jawa yang kita sambangi, sudah ada fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Namun masih ada catatan dalam hal kampanye penggunaan kendaraan Listrik masih menjadi PR besar dan masih harus terus digaungkan.

Lalu kami juga melihat bagaimana rest area menyambut para pemudik. Rest area menjadi titik vital lantaran tempat itu menjadi tempat singgah untuk melepas lelah. Rest area bisa menekan angka kecelakaan di jalur tol.

Sejumlah pihak juga turut membantu untuk melengkapi fasilitas rest area. Salah satunya yang dilakukan oleh Pertamina yang membuat Serambi MyPertamina di sejumlah rest area Tol Trans Jawa.

Kami menjajal fasilitas Serambi MyPertamina di Rest Area KM 379A Batang. Kami menikmati fasilitas yang tersedia seperti Playstation, kursi pijat, tempat bermain anak, dan layanan kesehatan.

Setelah itu pada Sabtu (6/4/2024), Tim Ekspedisi Mudik memantau Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang terjadi kepadatan para pemudik yang hendak ke daerah.

Pada momen itu kami bertemu dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra yang memantau langsung perkembangan mudik di Soetta. Garuda Indonesia dan Citilink menerbangkan 101 penerbangan untuk melayani pemudik.

Minim Antrean

Di hari setelahnya, Minggu (7/4/2024) kami memantau perkembangan arus mudik di Stasiun Pasar Senen Solo. Di tengah situasi Kota Jakarta yang sepi, Stasiun Pasar Senen justru ramai dipadati para pemudik.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko ada sekitar 47.000 Pemudik Berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir Jakarta.

Saat perjalanan menuju ke Yogyakarta pada Minggu, setidaknya kami mendapati tiga kecelakaan yang kami lihat di Tol Cipali. Masih tingginya angka kecelakaan menjadi titik hitam pelaksanaan mudik Lebaran 2024.

Polri mencatat, data per Minggu (7/4/2024) sudah ada 213 kejadian kecelakaan lalu lintas pada periode mudik Lebaran 2024 dengan 23 orang meninggal dunia.

Angka tersebut belum termasuk kecelakaan maut di Tol Jakarta Cikampek pada Senin kemarin yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia.

Namun secara umum, pelaksanaan arus mudik Lebaran 2024 dinilai jauh lebih baik dibandingkan mudik tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari minimnya antrean atau penumpukan calon penumpang di sejumlah terminal, stasiun, bandara, dan di sejumlah ruas jalan tol.

Transportasi darat masih menjadi sektor yang paling membutuhkan upaya keras dalam pengelolaan arus mudik Lebaran. Manajemen rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas tol padat juga masih membutuhkan sentuhan agar pengguna jalan lebih nyaman saat perjalanan mudik.

Begitu pula dengan mudik aman dan nyaman menggunakan transportasi umum baik itu pesawat terbang, kereta api, dan bus, diharapkan menjadi alternatif dan pilihan pemudik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Dari catatan-catatan inilah, maka selesai sudah perjalanan Ekspedisi Mudik kita kali ini. Semoga informasi mudik dan hal-hal menarik lain terkait mudik yang kami sampaikan bermanfaat bagi Sobat Solopos.



Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukung program peliputan ini, yakni Djarum Foundation, Pertamina, Garuda Indonesia, PLN UID Jateng&DIY, Eiger Adventure, dan Astra Daihatsu Motor.

Selamat merayakan Hari Raya Idulfitri,  mohon maaf lahir dan batin, dan sampai jumpa di program Ekspedisi Mudik tahun mendatang bersama kami tim Ekspedisi Mudik Solopos Media Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya