SOLOPOS.COM - Baliho Kaesang Pangarep yang dikritik lewat video kami muak. (Istimewa/Twitter X)

Solopos.com, SUBANG — Masih menjadi misteri dan teka-teki dari mana sumber dana di balik masifnya pemasangan baliho Kaesang Pangarep di Kabupaten Subang, Jawa Barat dan berbagai daerah lain di Indonesia. 

Belum lama ini, muncul video viral yang ditujukan kepada Kaesang Pangarep yang juga ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Video tersebut memperlihatkan baliho Kaesang yang tercetak besar di mana di belakangnya terdapat sosok sang Presiden RI, Joko Widodo, bapaknya. 

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Perempuan dalam video yang viral mengatakan jika baliho Kaesang ini dipasang secara masif di Kabupaten Subang secara misterius karena tiba-tiba ada. Ia juga mempertanyakan dari mana modal PSI untuk bisa membuat baliho yang dipasang ini. 

“Balihonya sudah terpampang di mana-mana. Kalau kami hitung-hitung, dari ujung selatan sampai uung utara Kabupaten Subang, lebih dari 30 kecamatan yang ada, setiap kecamatan tak kurang dari 50 baliho,” katanya. 

Rocky Gerung ternyata juga menyoroti hal ini. Filsuf dan akademisi tersebut turut menyoroti sumber dana di balik pemasangan baliho Kaesang Pangarep. 

“Apakah PSI punya dana sebesar itu, di mana dia (baliho dicetak) sehingga dalam 1 hari sudah ada 1,5 juta itu?,” tanya Rocky seperti dilansir dari video YouTubenya. 

Rocky kemudian menghitung berapa banyak uang yang dikeluarkan PSI hanya untuk membuat baliho Kaesang Pangarep. 

“Bahkan dikatakan di situ akan disebarkan di seluruh Indonesia, saya menghitung akan ada 10 juta baliho disebar. Di Indonesia ada 74 ribu lebih desa. 1 desa ada 20 (baliho). Jadi akan ada 1,5 juta baliho akan dipasang di desa-desa. Dari mana uangnya, kalau satu baliho Rp100 ribu?,” ujar Rocky. 

“Jadi Anda bayangkan, satu anggota keluarga difasilitasi sedemikain masif oleh kekuasaan, uang dan aparat. Saya bisa menduga itu dipasang polisi. Mana mungkin PSI sebanyak itu bisa pasang (baliho) se-Indonesia?,” imbuh Rokcy. 

Dalam video “Kami Muak” tersebut, dikatakan bahwa baliho Kaesang yang tiba-tiba muncul di Kecamatan Subang tersebut tanpa izin. 

“Baliho ini tanpa izin, tidak bayar pajak, mentang-mentang anak Presiden. Kami muak,” katanya.

Konglomerat di balik TKN Prabowo Gibran 

Sebagai tambahan, PSI sudah menjadi bagian dari Koalisi Indonesai Maju yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Capres dan Cawapres. 

Dalam susunan TKN, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Desan Pengarah bersama nama-nama besar seperti AHY, Zulhas, Dasco, hingga Yusril Ihza. 

Tapi yang tak kalah menarik, ada banyak konglomerat di balik TKN Prabowo-Gibran. Beberapa di antaranya adalah Aburizal Bakrie, Hashim Djojohadikusumo, Putri Kuswisnu Wardani, Maher Algadri. 

Kemudian adapula Theo Sambuaga, Erwin Aksa, Rosan Roeslani hingga Pandu Sjahrir yang merupakan keponakan dari Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. 

Di sisi lain, PSI  adalah partai kecil dianggap belum memiliki cukup dana untuk membuat baliho Kaesang Pangarep tersebut. Kritik “Kami Muak” sebenarnya bukan hanya soal baliho Kaesang, namun mulusnya jalan putra bungsu Jokowi tersebut menuju posisi tinggi dalam sebuah partai.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Misteri Sumber Dana di Balik Menjamurnya Baliho Kaesang”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya