SOLOPOS.COM - Warga menunjukan tembok retak di Pasir Masigit, Desa Cipeuteuy, Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Data dari Desa Cipeuteuy mencatat, gempa bumi dengan magnitudo 4,0 di kaki Gunung Salak yang terjadi Jumat (8/12/2023) mengakibatkan 68 rumah mengalami kerusakan dan 39 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian. ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/YU

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terdapat tiga zona aktif gempa di Jawa Barat sejak 1 November hingga 11 Desember 2023 dengan kekuatan terkecil magnitudo 1,8 dan terbesar 4,0.

“Berdasarkan hasil monitoring BMKG, tampak ada tiga zona aktif gempa di Jawa Barat sejak 1 November-11 Desember 2023,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (11/12/2023), dilansir Antara.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Ia mengemukakan tiga zona aktif gempa itu berada di Kabupaten Bogor, Cianjur (Sesar Cugenang), dan Sesar Garut Selatan.

Ia memaparkan untuk zona aktivitas gempa swarm di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, dan Nanggung Kabupaten Bogor telah terjadi 33 gempa swarm dengan kekuatan terkecil M1,8 dan terbesar M4,0.

“Dari 33 gempa yang terjadi, ada tiga gempa swarm dirasakan dengan magnitudo M3,0-M4,0 hingga beberapa rumah mengalami kerusakan ringan,” katanya.

Ia mengatakan gempa swarm umumnya tidak merusak, tetapi kalau sumbernya sangat dangkal maka akan berdampak meski magnitudo kecil, dan jika sering terjadi maka bangunan rumah dapat melemah.

Gempa swarm dicirikan dengan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi.

Untuk zona Cianjur, ia mengatakan terdapat 12 kali gempa. Sebanyak enam gempa di antaranya dirasakan dengan magnitudo M2,0 hingga M2,9.

Terkait dengan Zona Sesar Garut Selatan, Daryono mengatakan, telah memicu gempa di Kabupaten Garut-Kabupaten Bandung delapan kali dengan kisaran magnitudo M2,1 hingga M2,7 dan beberapa di antaranya dirasakan.

“Kalau masalah gempa salah satu solusinya adalah bangun rumah yang strukturnya kuat, semen jangan irit-irit, ikatan kolom dan balok harus kuat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya