SOLOPOS.COM - Hasil survei CPCS terkait simulasi Pilpreshead-to-head, Senin (17/4/2023). ANTARA/HO-CPCS

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto masih lebih unggul dari bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam simulasi Pemilihan Presiden (Pilpres) head to head.

Dalam simulasi tersebut, Prabowo mencatatkan elektabilitas mencapai 51,8 persen, sedangkan Ganjar mencatatkan 34,5 persen dan sebanyak 13,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Prabowo unggul dalam simulasi head to head,” kata peneliti senior CPCS Hatta Binhudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/9/2023), dilansir Antara.

Menurut Hatta, jarak elektabilitas dalam skenario head to head antara Prabowo dan Ganjar menunjukkan keunggulan Prabowo dalam menyerap basis pendukung capres lainnya, terutama Anies Baswedan.

“Dalam skenario hanya ada dua pasangan capres atau Anies tersisih pada putaran kedua, basis pemilih Anies condong mengalihkan suaranya kepada Prabowo,” ujar Hatta.

Dia menilai pendukung Anies lebih mudah bermigrasi mendukung kubu Prabowo daripada beralih mendukung Ganjar.

“Jika melihat sebaran wilayah dan karakteristik pemilih, basis Prabowo dan Anies hampir mirip dan cenderung beririsan,” kata dia.

Sebagai catatan, Prabowo menjadi rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua kali pemilu, sedangkan Anies didukung Prabowo saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dengan pengalaman sebagai sesama pihak “oposisi” terhadap pemerintahan Jokowi, baik Prabowo maupun Anies berbagi ceruk pendukung yang relatif sama juga. Sebaliknya, jarak ideologis yang terlalu jauh antara Anies dan Ganjar menyulitkan terjadinya migrasi pemilih.

Di sisi lain, Prabowo telah meninggalkan sikap oposisi dengan bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.

“Meskipun berada dalam pemerintahan, pengaruh Prabowo masih cukup kuat di kalangan yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah,” tuturnya.

Survei CPCS dilakukan pada 21-27 Agustus 2023, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. 

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya