SOLOPOS.COM - Pemilik rumah menunjukkan kerusakan rumahnya pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024). BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.

Solopos.com, BANDUNG — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat selama periode April 2024 telah terjadi sebanyak 106 kejadian gempa bumi di Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.

“Dari 106 kali kejadian, guncangan gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6,5 magnitudo dan yang terkecil tercatat adalah 1,4 magnitudo,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Sabtu (4/5/2024), dilansir Antara.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Teguh menyampaikan berdasarkan peta distribusi episenter, gempa bumi pada periode bulan April 2024 sebanyak 70 kejadian gempa bumi terjadi di laut akibat aktivitas sesar aktif di laut dan adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Sedangkan 36 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal akibat sesar lokal dan juga adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.

“Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 4 hingga 317 kilometer,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut salah satu gempa bumi terbesar pada April ini berkekuatan 5,5 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (27/4/2024).

Gempa tersebut dirasakan di Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, Bandung dan Garut III-IV, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang II MMI.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat,”katanya.

Selain itu, BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.

“Kami mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.

BMKG Bandung memberikan rekomendasi bagi masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya