News
Jumat, 12 Januari 2024 - 18:48 WIB

Sekjen PDIP: Pemimpin Harus Berpikiran Jernih

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto (Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan pemimpin harus dapat mengambil segala bentuk keputusan yang berkaitan dengan kebaikan negara dengan pikiran yang jernih dan tenang.

“Saya sependapat bahwa keputusan bangsa dan negara ini harus diambil dengan jernih. Kalau dalam debat saja sudah emosi lalu terbawa setelah debat, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik,” kata Hasto seusai menghadiri acara deklarasi dukungan ulama dan kiai kampung DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Advertisement

Dia juga menanggapi pernyataan Jusuf Kalla yang menyoroti calon pemimpin bangsa tersulut emosi ketika mengikuti debat capres ketiga yang diselenggarakan Minggu (7/1/2024).

Hasto menuturkan emosi yang ditunjukkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat dapat dimaklumi karena tema debat yang seharusnya menjadi “panggung” bagi Menteri Pertahanan, justru berbanding terbalik dengan yang diinginkan.

Advertisement

Hasto menuturkan emosi yang ditunjukkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat dapat dimaklumi karena tema debat yang seharusnya menjadi “panggung” bagi Menteri Pertahanan, justru berbanding terbalik dengan yang diinginkan.

Dia menilai capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, diakui masyarakat berhasil memimpin debat yang mengangkat tema pertahanan, keamanan, geopolitik hingga hubungan luar negeri tersebut, disusul capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Hasto menjelaskan peringkat tersebut dapat ditinjau dari penguasaan tema debat, skor yang didapat para capres, hingga penampilan di panggung.

Advertisement

“Jangan karena kalah di debat, kemudian menciptakan suatu emosi,” ucap dia sebagaimana dikabarkan Antara.

Sebelumnya pada Rabu (10/1/2024), Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK), menyatakan seorang pemimpin harus mengedepankan sikap sabar daripada memperlihatkan sisi emosional saat menghadapi suatu persoalan.

Ia mengibaratkan pemimpin layak seorang sopir yang harus mengedepankan kesabaran di dalam berlalu lintas. Sebab, jika tidak maka hal itu bisa mencelakakan para penumpang.

Advertisement

Lebih lanjut, kata JK, seorang pemimpin, dalam hal ini adalah sosok pemimpin maupun pejabat negara jika tidak bisa mengontrol emosinya, maka dampak besar bisa diterima oleh rakyat.

Karena itu dia menilai seorang pemimpin maupun pejabat negara harus bisa punya sikap tenang dan mengedepankan “pemikiran dingin” saat menanggapi maupun menyelesaikan persoalan.

“Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kami, tentu tidak baik. Pemimpin jangan emosional,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif