SOLOPOS.COM - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam peresmian 127 kantor baru DPC PDIP se-Indonesia, Senin (16/10/2023). (Youtube KompasTV)

Solopos.com, SOLO — Kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming, mempertanyakan ketidakjelasan sikap PDI Perjuangan (PDIP) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Ketua Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menyoroti narasi dari pihak PDIP yang sebelumnya seakan menyamakan Jokowi dengan pemerintahan Orde Baru (Orba).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Orang per orang menyebut, antara lain, opini yang bikin seolah-olah Pak Jokowi adalah Neo Orba, apa yang dipraktekan Pak Jokowi adalah dinasti dalam konteks negatif. Kami menyampaikan bahwa narasi tersebut sangat tidak mendidik dan sangat tidak tepat,” kata Habiburokhman di kawasan Stadion GBK, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Meski demikian, lanjutnya, pihak yang sama belakangan seperti berubah sikap. Menurut Habiburokhman, mereka kini tidak lagi menyudutkan jokowi.

“Nah kami mempertanyakan ketulusan sikap tersebut. Apakah ini masalah elektoral? Ada paslon yang elektabilitasnya merosot? Nah itu kami pertanyakan gitu,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini menilai ketidakjelasan sikap yang seakan berdasarkan elektoral ini tidak mendidik untuk masyarakat. Dia ingin para elite berpolitik secara ikhlas.

“Kami pikir pada intinya ke depan kita sudahi gaya berpolitik seperti itu, gaya berpolitik yang hanya karena kalkulator elektoral,” jelas Habiburokhman.

Sementara itu, Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur (Jatim) M. Sarmuji mengaku senang apabila pihak lawan mencaci Jokowi. Dengan begitu, dia yakin pendukung Jokowi semakin mendekati Prabowo-Gibran.

“Sebagian besar rakyat masih mendukung Pak Jokowi. Jadi siapapun yang mencaci maki Pak Jokowi, memfitnah Pak Jokowi, menghajar Pak Jokowi dengan narasi yang negatif, itu akan berbalik, tidak mendapatkan simpati. Justru akan tergerus elektoralnya, tergerus simpatinya,” ucap Sarmuji pada kesempatan yang sama.

Kritik PDIP

Sebagai informasi, Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy, sempat menyebutkan penguasa kini telah menjadi Neo Orde Baru Plus karena dinilai bertindak lebih buruk dari rezim Orde Baru Presiden Soeharto dulu.

FX Rudy kurang setuju dengan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebutkan pengusaha kini bertindak seperti Orde Baru.

“Saya kalau menyampaikan, bukan Orde Baru, [tapi] Neo Orde Baru Plus,” kata Rudy kepada wartawan di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (30/11/2023).

Menurutnya, perbedaan Soeharto dengan rezim penguasa saat ini adalah cara mengancamnya: yang satu mengancam secara frontal, sementara yang satu lagi mengancamnya secara diam-diam.

“Ya kalau Pak Harto masih baik-baik saja cara mengancamnya, tidak seperti sekarang intimidasinya enggak terang-terangan kayak begini. Dari institusi perintah ke bawah dan sebagainya, enggak seperti itu dulu,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kubu Prabowo-Gibran Akui Bingung dengan Sikap PDIP kepada Jokowi”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya