SOLOPOS.COM - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 03 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri) bersalaman dengan warga saat tiba di Pondok Pesantren Darul Karomah, Gandekan, Jebres, Solo, Senin (5/2/2024). Cak Imin tiba di pondok pesantren sekitar pukul 14.10 WIB dan berbincang dan berdoa bersama dengan Kyai Sofyan Fauzi serta pengurus pondok untuk bersilahturahmi dengan pengurus pondok. Usai dari kunjungannya, Cak Imin disambut sejumlah warga untuk berfoto dan bersalaman. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO – Muhaimin Iskandar kini profilnya sedang melejit sebagai cawapres di Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005 ini, ternyata memiliki liku-liku kehidupan yang cukup menarik.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, kini kian ramai dikenal seusai dirinya berpasangan dengan capres Anies Baswedan yang menggagas perubahan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu tampil gemilang pada debat putaran keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024) lalu. Lantas seperti apa kisah pria beranak tiga tersebut?

Profil Cawapres Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin lahir pada 24 September 1966 di Jombang, Jawa Timur. Ayah Cak Imin, Muhammad Iskandar, memulai pendidikan Imin kecil di Pesantren Mambaul Ma’arif tempat dia mengajar.

Cak Imin, sejatinya adalah cicit dari Bisri Syamsuri, tokoh yang juga besan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Haji Hasyim Asy’ari.

Sejak kecil, Imin memang sudah mengenal sosok Gus Dur. Secara garis keturunan, Muhaimin merupakan keponakan dari Gus Dur. Ulama sekaligus Presiden Keempat Republik Indonesia itu, dikenalnya sebagai sosok guru.

Pendidikan yang ditempuh Muhaimin sejak kecil, selalu dibalut dengan keislaman. Ketika berkuliah, suami dari Rustini Murtadho ini menempuh jurusan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Gadjah Mada pada 1985.

Setelah menyelesaikan studi pada 1992, Cak Imin itu kembali melanjutkan pendidikan di fakultas serupa di Universitas Indonesia pada 1998 hingga 2001. Terakhir, dirinya juga meraih gelar Doktor pada 2017.

Karya penelitian Cak Imin semasa kuliah selalu dihubungkan dengan kemasyarakatan. Seperti pada skripsinya berjudul Perilaku Kapitalis Masyarakat Santri: Telaah Sosiologi tentang Etos Kerja Masyarakat Desa di Jawa Timur.

Sebelum terjun ke dunia politik, Muhaimin Iskandar yang profilnya saat ini dikenal sebagai cawapres pernah bekerja sebagai Sekretaris di Lembaga Kajian Islam dan Sosial, divisi penelitian pada Lembaga Pendapat Umum besutan Gus Dur, hingga aktif di Forum Demokrasi.

Panggung Politik

Tahun 1998, menjadi momen pembuka Muhaimin Iskandar dalam berpolitik. Ketika itu dirinya bersama tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Gus Dur saling membantu dalam pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kala itu dia ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal PKB.

Karier Cak Imin dimulai ketika terpilih menjadi salah satu anggota DPR pada 1999. Uniknya, beberapa pekan selanjutnya dia naik jabatan sebagai Wakil Ketua DPR, jabatan yang diemban hingga 2009.

Sepanjang 2005-2008, karier politik cawapres Anies Baswedan itu menerima guncangan. Ia dituduh tidak sah menjadi Ketua Umum PKB dan berkhianat pada Gus Dur. Akibatnya ia sempat terlibat friksi, baik dengan sejumlah ulama, maupun keluarga Gus Dur.

Meski sempat terjerembab pada pertarungan politik, nyatanya karier pria yang terkenal dengan jargon slepet itu malah melonjak. Pria yang kini berusia 57 tahun itu, justru terlibat dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Setelah selesai menjabat sebagai menteri selama lima tahun, ia kembali lagi ke kursi legislatif untuk sekali lagi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat keempat kalinya pada pemerintahan Joko Widodo.

Cak Imin juga pernah menduduki kursi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) meski dalam waktu singkat, terhitung sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019.

Kini, Muhaimin Iskandar mencatatnya sesuatu yang baru pada profilnya, yaitu menjadi cawapres 2024 dari Koalisi Perubahan. (Solopos.com/Aryo Satryo Tamtomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya