SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam seminar nasional kebangsaan di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2022). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dirinya tidak ingin diadu domba dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itulah yang membuatnya bergabung ke pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Hingga saat ini, Prabowo mensinyalir masih ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba dirinya dengan Jokowi.
“Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan ‘Ya saya bergabung’. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi,” kata Prabowo di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023).
“Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan ‘Ya saya bergabung’. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi,” kata Prabowo di Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023).
Prabowo mengatakan Indonesia mempunyai sejarah panjang mengalami politik adu domba.
Oleh karena itu, dirinya tak ingin hal itu terulang kembali.
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mengatakan instingnya menilai Jokowi sebagai sosok yang mencintai Indonesia.
Ia menyebut Jokowi adalah Merah Putih, cinta Indonesia, cinta rakyat sehingga selaras dengan idealismenya.
Meskipun demikian, Prabowo memahami keputusannya bergabung ke pemerintahan Jokowi mengecewakan sebagian pendukungnya.
Prabowo berharap seiring berjalannya waktu para pendukungnya memahami bahwa keputusannya tersebut adalah demi kemajuan bangsa dan negara.
“Saya mengerti banyak pendukung saya kecewa. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung sama Pak Jokowi. Saya mengerti, apalagi yang emak-emak nih dan benar bahwa akhirnya saya memerlukan waktu, memerlukan upaya dan memerlukan bantuan daripada kawan-kawan untuk menjelaskan mengapa keadaan seperti itu,” pungkasnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.