SOLOPOS.COM - Foto kolase—Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. (ANTARA/Arsip foto/aa)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari menilai dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto mengubah peta koalisi.

Menurut Wawan, cawapres yang digandeng Ganjar Pranowo yang akan sangat menentukan perolehan suara PDIP di Pilpres.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wawan mengatakan selama ini Partai Golkar identik dekat dengan PDIP yang mengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Dengan dukungan dari Partai Golkar, PAN, dan PKB untuk Partai Gerindra tersebut, menurut dia, maka perubahan yang terjadi akan signifikan.

Koalisi yang mengusung Prabowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024 saat ini mencapai lebih dari 40 persen kursi di parlemen.

“Memang ini secara riil betul-betul mengubah koalisi, karena sebelumnya Golkar itu identik dengan PDIP,” kata Wawan di Malang, Jawa Timur, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sebagai informasi, Partai Golkar dan PAN telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk kontestasi Pilpres 2024.

Tambahan dukungan dari Golkar dan PAN tidak hanya menguatkan posisi Prabowo secara politik tetapi juga dari sisi elektoral.

Saat ini koalisi pendukung Prabowo terdiri dari lima partai politik antara lain Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB.

Jika mengacu kepada hasil Pemilu 2019, dukungan dari lima partai ini mewakili 42,2 persen atau setara 59 juta suara.

Dengan kondisi tersebut, menurut Wawan, PDIP harus benar-benar mengoptimalkan penunjukan tokoh sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Merapatnya tiga partai ke Gerindra itu, menurut Wawan, akan menjadikan kontestasi Pemilu 2024 lebih berimbang.

“Menurut saya pertarungan makin berimbang karena sampai saat ini Anies Baswedan juga masih belum clear. Anies baru didorong oleh Partai Nasdem, Demokrat dan PKS,” katanya.

Dia menambahkan langkah politik Partai Golkar dengan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto itu merupakan kejutan besar mengingat sebelumnya partai berlambang pohon beringin itu masih mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.

“Iya (ini kejutan). Kalau sekarang, Airlangga sudah menyadari bahwa dia dengan Partai Gerindra dan secara perolehan suara (Pemilu) 2019, Partai Gerindra lebih baik dari Partai Golkar,” jelasnya.

Peta koalisi politik saat ini, menurut Wawan, sudah berubah dan tidak lagi sesuai dengan koalisi yang ada dalam pemerintahan saat ini.

Koalisi yang terjadi menggambarkan apa yang akan ada pada pemerintahan ke depan seusai Pemilu 2024.

“Artinya, koalisi sekarang sudah tidak dihitung lagi. Itu menunjukkan bahwa apa bedanya ketika Partai Nasdem mencalonkan Anies,” ujarnya.

PDIP Tak Gentar

Sementara, PDIP tak gentar dengan dukungan Partai Golkar dan PAN untuk bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dengan berlabuhnya Golkar dan PAN, Prabowo kini di atas angin karena didukung 42,2 persen suara partai hasil Pemilu 2019 atau setara 59 juta suara.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan pihaknya tak gentar dengan koalisi Prabowo dengan alasan bakal capres Ganjar Pranowo memiliki rekam jejak baik selama memimpin Provinsi Jawa Tengah.

“Komitmennya yang tinggi terhadap pemerintahan bebas korupsi, dan bebas konflik kepentingan, serta iman politiknya yang tebal dalam menjalankan politik kebangsaan yang menjaga toleransi, keragaman budaya, suku dan agama. Pribadinya yang santun, dan rendah hati,” katanya dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Said mengatakan, rekam jejak Ganjar yang baik harus tersampaikan kepada seluruh masyarakat.

Menurut dia, pemimpin dengan rekam jejak yang baik sangat penting karena tantangan bangsa ke depan amat berat.



“Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif, yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Koalisi PDIP mengusung Ganjar saat ini didukung PPP, Partai Hanura, dan Perindo.

Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah mengajak semua partai pendukung dan relawan fokus membuat strategi untuk pemenangan Ganjar.

Menurut dia, upaya merebut hati rakyat tidak cukup hanya dengan mengandalkan dukungan Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.

“Segera partai-partai pendukung dan relawan Ganjar, duduk bersama untuk menyusun konsep kampanye yang punya daya tarik tersendiri,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya