SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto dalam Debat Pertama Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam. (KPU)

Solopos.com, SOLO — Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, membantah anggapan program perbaikan gizi yaitu bagi-bagi susu dan makan siang gratis untuk pelajar dan santri serta bantuan gizi untuk ibu hamil sebagai lahan bisnis yang menggiurkan.

Prabowo menyebut program prioritasnya itu sebagai keharusan (necessity) untuk menghapus stunting dan menciptakan generasi penerus yang bergizi baik dan bangsa yang produktif.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Ini bukan soal menggiurkan, ini soal kita. Ini soal necessity. Ini soal masa depan bangsa,” kata Prabowo saat menjawab pertanyaan pengurus PWI Pusat dalam acara dialog di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Dia melanjutkan Indonesia saat ini punya skor yang cukup rendah untuk akademik di tingkat dunia, yang salah satunya diukur dalam peringkat Programme for International Student Assessment (PISA).

“Kalau sekarang periksa angka-angka akademis anak-anak kita yang diukur oleh PISA, mungkin kita sedih. Saya dengar, nanti tolong dicek, dalam 1.000 universitas terbaik di dunia, tidak tahu ada universitas (dari) Indonesia masuk atau tidak,” ucap Prabowo sebagaimana dilansir Antara.

PISA merupakan program buatan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang merupakan studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan di 81 negara dunia.

Selama tiga tahun sejak 2000, pelajar berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak, mengikuti tes membaca, matematika, dan sains. Indonesia berpartisipasi dalam studi PISA sejak kali pertama program itu dirintis pada 2000.

Hasil terbaru evaluasi PISA, skor Indonesia dalam tes membaca, matematika, dan sains masih di bawah rata-rata, yaitu 366 untuk matematika dari rata-rata 472, 359 untuk membaca dari rata-rata 476, dan 383 untuk sains dari rata-rata 485.

Berkaca dari hasil itu, Prabowo meyakini kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat jika ada perbaikan gizi yang dimulai sejak mereka dalam kandungan sampai mereka bersekolah.

Oleh karena itu, program bagi-bagi susu dan makan siang gratis bagi pelajar dan santri serta bantuan gizi bagi ibu hamil menjadi prioritas pasangan Prabowo-Gibran jika keduanya terpilih di Pilpres 2024.

“Ini keyakinan saya. Ini visible,” ujar Prabowo.

Kemudian terkait jenis susu yang dibagikan, Prabowo menyampaikan jenis susu terbaik tentunya yang langsung diperas dari para peternak, bukan dari susu-susu kemasan yang banyak gula dan ada pengawetnya.

Dan terkait kemampuan para peternak dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu itu, Prabowo mengakui saat ini memang sulit. Namun, kesulitan yang ada untuk mewujudkan itu dapat diatasi manakala ada kehendak.

“Sekarang, saya katakan kita punya niat enggak? Kita punya kehendak politik atau tidak? Kalau kita punya kehendak, ya sudah satu, dua, tiga, empat tahun kita beli sapi-nya (dari luar negeri), kita kembangkan di Indonesia,” tutur Prabowo.

Dia melanjutkan dari hitung-hitungan kasar kemungkinan Indonesia membutuhkan minimal 2,5 juta ekor sapi perah.

“Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam tiga tahun. Dia akan melahirkan kita akan punya tiga juta. Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan, tetapi (bisa terwujud jika ada) will-nya, ada kehendak,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya