SOLOPOS.COM - Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Solopos.com, SOLO — Paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran siap mengajak rivalnya, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, untuk masuk ke dalam kabinet seusai memenangkan Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, dalam wawancara dengan Bloomberg Television seperti dikutip, Jumat (11/2/2024).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Eddy mengatakan Prabowo siap membangun koalisi yang kuat di parlemen dengan cara mengundang partai-partai lain, seperti PDIP yang merupakan partai terbesar di parlemen saat ini.

“[Prabowo] mungkin mengajak calon presiden lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, untuk bergabung dengan pemerintahannya,” ujar Eddy dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/2/2024).

Lantas, mengapa Prabowo mendadak ingin merangkul pihak-pihak yang berada di luar koalisi?

Eddy mengatakan Prabowo akan mengikuti jejak Presiden Jokowi yang sukses membentuk koalisi partai politik terbesar di parlemen.

“Membentuk koalisi besar merupakan formula untuk membangun pemerintahan yang stabil ke depannya. Apalagi, Prabowo telah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Kita akan melihat sebuah koalisi yang kuat di parlemen dan koalisi tersebut kemungkinan besar akan memiliki mayoritas di parlemen. Prabowo adalah orang yang sangat inklusif,” imbuhnya.

Seperti diketahui, koalisi partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran saat ini, yaitu Partai Gerindra, Parti Golkar, PAN, PSI, dan Partai Demokrat. Sementara itu, PDIP sebagai partai terbesar di DPR berkoalisi dengan PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo untuk mengusung pasangan Ganjar-Mahfud Md. Terakhir, Partai Nasdem, PKB, dan PKS berada di belakang pasangan Anies-Muhaimin Iskandar.

Jika Prabowo ingin membentuk koalisi gemuk seperti pemerintahan Jokowi, maka dia harus menggandeng PDIP, PKB, PKS, dan Partai Nasdem untuk bergabung dengan kubu pemerintahan Prabowo-Gibran.

Edi menegaskan untuk membantu memuluskan jalan bagi reformasi Prabowo, Prabowo akan berusaha membangun koalisi yang kuat di parlemen, mengundang partai-partai lain seperti PDIP yang merupakan partai terdepan.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam hitung suara sementara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebagaimana diketahui, Anies-Cak Imin berhasil unggul atas Ganjar-Mahfud di berbagai hasil quick count dan real count sementara KPU. Hingga Minggu (18/2/2024), Anies-Cak Imin mendapatkan 24,48% suara. Angka ini jauh di atas Ganjar-Mahfud yang baru mendapat 17,57% suara.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Bukan Cuma PDIP, Prabowo Ingin Ajak Anies dan Ganjar Masuk Kabinet” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya