SOLOPOS.COM - Pemandangan tikus yang berkeliaran di jalur pedestrian maupun mengerubungi tempat sampah seolah menjadi pemandangan harian dan jamak di Paris, Prancis. (Istimewa/Tangkapan Layar/Twitter)

Solopos.com, PARIS — Wali Kota Paris, Anne Hidalgo meminta warganya hidup berdampingan dengan tikus lantaran populasi hewan pengerat itu jauh lebih banyak, dengan perbandingan 3:1 dengan manusia.

Dalam video yang beredar di Twitter, pemandangan tikus yang berkeliaran di jalur pedestrian maupun mengerubungi tempat sampah seolah menjadi pemandangan harian dan jamak di Paris, Prancis.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Populasi hewan yang diangkat dalam film animasi Ratatouille itu berkisar enam juta ekor sedangkan manusia hanya di angka 2,1 juta per 2019. Tak kunjung bisa diatasi, Anne Hidalgo pun memaksa warga hidup berdampingan dengan “mereka”.

Ia sebenarnya telah mempertimbangkan upaya memusnahkan salah satu jenis hewan hama tersebut, namun tak kunjung berhasil.

“Berdasarkan arahan wali kota, kami memutuskan membentuk komite untuk masalah kohabitasi,” ungkap Wakil Wali Kota Paris bidang kesehatan masyarakat, Anne Souyris, dalam pertemuan dengan Dewan Kota Paris, Kamis (8/6/2023), seperti dikutip dari situs pemberitaan RT.

Pengumuman soal kebijakan mengatasi jutaan tikus ini berbeda dengan keputusan yang pernah diterapkan sebelumnya di Paris. 

Pada 2017, Paris sempat menggelontorkan dana US$1,8 juta atau setara Rp26,7 miliar untuk memusnahkan tikus.

Saat itu, Pemerintah Kota Paris menerapkan berbagai kebijakan anti-tikus seperti pemasangan tempat sampah kedap udara dan penggunaan racun tikus dalam skala besar di ribuan lokasi di seluruh wilayah.

Persoalan tikus di Paris kian parah setelah protes besar-besaran soal reformasi pensiun yang terjadi baru-baru ini. 

Ribuan bekerja berunjuk rasa dengan mogok kerja berhari-hari sehingga sampah yang seharusnya diambil rutin akhirnya menumpuk.

Souyris menyebut, komite bakal menerapkan cara “paling efisien” untuk warga Paris dan tikus hidup berdampingan.

Sejumlah kelompok pemerhati hak hewan menyambut rencana baru pemerintah Paris. Mereka berpendapat, penting menggunakan metode baru pengendalian tikus yang efektif.

Di masa lalu, Paris pernah berhadapan dengan persoalan tikus, tepatnya pada abad ke-14 saat penyebaran penyakit pes menjadi penyebab  kematian pada setengah populasi warga Paris.

Persoalan serupa juga pernah mengadang kota besar lain seperti New York yang lantas melakoni kebijakan rat czar pada April 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya