SOLOPOS.COM - Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) tiba di lokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyinggung maraknya praktik ‘koncoisme’ dalam pemberian promosi maupun penghargaan bagi individu dalam sistem birokrasi RI.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Pertahanan (Unhan) di Bogor, Jawa Barat.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Kebiasaan kita adalah nanti koneksi. Iya, kan. Koncoisme dan sebagainya. Kamu anaknya siapa, kamu ponakannya siapa, dan sebagainya,” kata capres yang berpasangan dengan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 ini, Senin (12/2/2024), dilansir Bisnis.com.

Oleh sebab itu, dia menekankan bahwa bangsa Indonesia harus menuju ke arah merit system, di mana seseorang dapat merengkuh pencapaian tertentu murni, karena pengabdian dan pengorbanan.

Prabowo mencontohkan kisah Rektor Unhan sebelumnya, yakni Amarulla Octavian yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala (Waka) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dia menceritakan, ketika mendapatkan pemberitahuan bahwa Amarulla hendak dipromosikan dari Rektor Unhan menjadi Waka BRIN, Prabowo langsung menyetujui hal tersebut. Amarulla akhirnya dilantik menjadi Waka BRIN pada Agustus 2023 lalu.

“Karena memang saya ingin memberi penghargaan. Jadi kalau negara kita mau maju, mau hebat, dihormati dan dihargai, yang harus segera dipromosikan segera diberi penghargaan [adalah] mereka yang berprestasi. Kita harus menuju ke arah merit system, semua adalah prestasi, prestasi, pengabdian, pengorbanan. Ini tradisi yang harus kita langgengkan,” ujar Prabowo.

Dirinya kemudian membanggakan tradisi di Unhan, bahwa penerimaan mahasiswa S-1 murni didasarkan pada prestasi dan kemampuan calon mahasiswa. Prabowo meminta tradisi tersebut agar dipertahankan.

Menurutnya, masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah jadi memiliki kesempatan untuk menjadi sarjana di Unhan.

“Saya bangga di Unhan masuk ada anaknya orang-orang yang mungkin tidak diduga bisa menghasilkan sarjana-sarjana STEM, ada anaknya petani, ada anaknya pekerja pelabuhan, ada anaknya penjual bakso di pasar. Ini membanggakan hati saya, membesarkan hati saya. Ini adalah Indonesia yang kita cita-citakan,” pungkas Prabowo.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Prabowo Singgung Praktik Koncoisme: Kamu Anak Siapa, Ponakan Siapa”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya