SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA —  PDIP tak gentar dengan dukungan Partai Golkar dan PAN untuk bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dengan berlabuhnya Golkar dan PAN, Prabowo kini di atas angin karena didukung 42,2 persen suara partai hasil Pemilu 2019 atau setara 59 juta suara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan pihaknya tak gentar dengan koalisi Prabowo dengan alasan bakal capres Ganjar Pranowo memiliki rekam jejak baik selama memimpin Provinsi Jawa Tengah.

“Komitmennya yang tinggi terhadap pemerintahan bebas korupsi, dan bebas konflik kepentingan, serta iman politiknya yang tebal dalam menjalankan politik kebangsaan yang menjaga toleransi, keragaman budaya, suku dan agama. Pribadinya yang santun, dan rendah hati,” katanya dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Said mengatakan, rekam jejak Ganjar yang baik harus tersampaikan kepada seluruh masyarakat.

Menurut dia, pemimpin dengan rekam jejak yang baik sangat penting karena tantangan bangsa ke depan amat berat.

“Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif, yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Koalisi PDIP mengusung Ganjar saat ini didukung PPP, Partai Hanura, dan Perindo.

Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah mengajak semua partai pendukung dan relawan fokus membuat strategi untuk pemenangan Ganjar.

Menurut dia, upaya merebut hati rakyat tidak cukup hanya dengan mengandalkan dukungan Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka.

“Segera partai-partai pendukung dan relawan Ganjar, duduk bersama untuk menyusun konsep kampanye yang punya daya tarik tersendiri,” pesannya.

Inas menyebut elektabilitas Ganjar berdasarkan hasil riset beberapa lembaga survei memang cukup tinggi.

Namun itu belum menggambarkan bahwa Ganjar akan menang mudah di Pilpres 2024.

“Partai pendukung harus benar-benar menyiapkan mental kampanye Pilpres secara tepat, baik daring maupun luring,” kata Inas.

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari menilai dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto mengubah peta koalisi Pilpres 2024.

Wawan mengatakan selama ini Partai Golkar identik dekat dengan PDIP yang mengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

“Memang ini secara riil betul-betul mengubah koalisi, karena sebelumnya Golkar itu identik dengan PDIP,” kata Wawan.

Dengan dukungan dari Partai Golkar, PAN, dan PKB untuk Partai Gerindra tersebut, menurut dia, maka perubahan yang terjadi akan signifikan.

Koalisi yang mengusung Prabowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024 saat ini mencapai lebih dari 40 persen kursi di parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya