SOLOPOS.COM - Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan usai sejumlah lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51-60 persen. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.

Solopos.com, SOLO — Media massa ternama di Amerika Serikat (AS) New York Times mengulas hasil Pilpres 2024 (Pemilihan Presiden) di Indonesia yang diungguli Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka menyebut jika Prabowo menang, maka Indonesia akan dipimpin presiden yang tidak membutuhkan demokrasi.

Dalam artikel bertajuk A Feared Ex-General Appears Set to Become Indonesia’s New Leader (Mantan Jenderal yang Ditakuti Tampaknya akan Menjadi Pemimpin Baru Indonesia), New York Times membahas fenomena pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang unggul dari hasil quick count Pilpres 2024.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Dalam hasil quick count yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga survei pada Rabu (14/2/2024) Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dua pasangan lain dengan lebih dari 50% suara.

Lembaga Survei Indonesia menempatkan Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan 57,46%, diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 25,3% suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang duduk di posisi buncit dengan 17,23% suara.

“Menteri Pertahanan Indonesia, seorang mantan jenderal yang ditakuti dan diberhentikan dari militer setelah ia dinyatakan bertanggung jawab atas penculikan para pembangkang politik, tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan presiden pada hari Rabu (14/2/2024),” tulis New York Times.

New York Times juga menangkap keraguan terhadap masa depan Indonesia, negara demokrasi yang paling dinamis, di bawah pimpinan Prabowo.

Media tersebut juga membahas rekam jejak Prabowo yang dihentikan dari militer lantaran tersandung masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia.

“Jika proyeksi [quick count] tersebut benar, Indonesia–negara demokrasi terbesar ketiga di dunia–akan berhadapan dengan presiden yang mengatakan bahwa negara ini tidak memerlukan pemilu atau demokrasi, yang dilarang memasuki Amerika Serikat selama 2 dekade karena alasan Hak Asasi Manusia,” tulis New York Times.

New York Times juga mengaitkan Prabowo dengan “mantan diktator Indonesia”, Suharto. Prabowo merupakan mantan suami Titiek Soeharto alias mantan menantu presiden kedua RI itu.

Pasangan Prabowo-Gibran telah menggelar Pidato Kemenangan bertajuk “Mengawal Suara Rakyat” di Istora Senayan, Rabu (14/2/2024) malam. Meski belum ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun Prabowo-Gibran unggul dalam real count.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Media Asing: Indonesia Akan Dipimpin Presiden yang Tak Butuh Demokrasi”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya