SOLOPOS.COM - Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), anggota Tim Delapan Dadang Dirgantara (kiri), Ketua DPP PKS Al-Muzammil Yusuf (kedua kiri), Ketua DPP Nasdem Sugeng Suparwoto (ketiga kiri), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman (ketiga kanan), Sekjen Partai Nasdem Teuku Rifky Harsya (kedua kanan), anggota Tim Delapan Sudirman Said (kanan) bergandengan tangan di Sekretariat Perubahan di Jl. Brawijaya X, Jakarta, Selasa (30/05/2023). (ANTARA)

Solopos.com, JAKARTA — Hingga saat ini, PKS belum resmi bersikap mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 mendatang.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan optimistis bisa mempertahankan dukungan PKS.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

PKS sebelumnya menyatakan bakal terus mendukung Anies sebagai bakal capres tetapi masih harus menunggu keputusan Majelis Syuro terkait dengan pencalonan Cak Imin sebagai bakal cawapres.

“Ini proses yang normal saja, kita tunggu dan insya Allah bila tidak ada halangan yang sifatnya material rasanya kita optimis bahwa PKS akan mendukung pencalonan ini. Kita punya harapan besar untuk itu,” kata Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said saat ditemui di Jakarta Selatan, seperti dikutip Sabtu (9/9/2023).

Sudirman menyebut KPP memiliki harapan besar agar PKS akan tetap bersama Nasdem-PKB untuk mendukung bakal pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hal tersebut kendati adanya kabar terkait dengan lobi politik kepada PKS agar hengkang dari Koalisi Perubahan, dan membentuk poros baru dengan PPP dan Partai Demokrat.

“Sepengetahuan kami, PKS tetap istikhamah berada di jalur perubahan bersama dengan Pak Anies, dan kita tidak punya skenario tanpa PKS, bahkan skenario kita itu sebetulnya ada PKS, ada Demokrat, ada tambahan PKB. Itu yang kita harapkan tetapi sementara ini Demokrat memilih keluar dan kita hormati sekali lagi,” ujarnya.

Sudirman tetap berpikir positif soal proses hukum yang baru saja dijalani oleh Cak Imin di KPK.

Proses hukum yang dimaksud yakni saat Ketua Umum PKB itu diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi sistem proteksi TKI di Kementerian Ketenagakerjaan, yang diduga terjadi saat dia menjabat sebagai menteri.

“Menurut informasi yang kita terima dari teman-teman PKB, insya Allah Pak Muhaimin Iskandar dalam posisi yang cukup baik, tidak ada risiko-risiko hukum yang di depan mata, dan kita berdoa mudah mudahan KPK tetap profesional menjalankan tugasnya,” terang pria yang pernah maju sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah di 2018 dan kalah dari Ganjar Pranowo itu.

Sekadar informasi, komposisi KPP telah mencukupi syarat ambang batas parlemen.

Perolehan suara partai pengusung yakni Partai Nasdem, PKS dan PKB sesuai hasil Pilpres 2019 telah mencukupi syarat yaitu 37,7juta suara atau setara dengan 24 persen.

Secara perolehan kursi di DPR, ketiga partai memiliki 167 kursi atau setara dengan 29 persen dari kursi di DPR.

Sudirman menilai kehadiran PKB dalam koalisi bakal memperkuat posisi Anies khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu, PKS memiliki kekuatan di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, dan Nasdem kuat di luar Jawa.

“Semua tahu bahwa Pak Anies sejak awal dukungannya cukup merata di seluruh Indonesia, kecuali dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sekarang sudah ada solusinya yaitu masuknya PKS dan nambah masuknya PKB,” terang Sudirman.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Anies Baswedan dkk. Optimistis PKS Terima Cak Imin”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya