SOLOPOS.COM - Plaza Taman Ismail Marzuki di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, dengan mural yang menggambarkan Raden Saleh, 23 Oktober 2022. (wikimedia commons/ RasyaAbhirama13)

Solopos.com, JAKARTA — Seniman Butet Kertaredjasa mengaku mendapatkan intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan di Taman Ismail Marzuki, begini kronologinya dan tanggapan polisi.

Penulis naskah teater, Agus Noor menyampaikan menjelang pentas teater yang merupakan produksi ke-41 Indonesia Kita, yakni “Musuh Bebuyutan” itu sempat menuai ketegangan. 

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Pasalnya, dia dengan sutradara disebut perlu menandatangani pernyataan agar tidak memuat unsur politik. Padahal, seniman itu menegaskan bahwa lakon yang dihelatnya itu merupakan kisah sederhana. 

“Setelah masa Orde Baru, baru kali ini saya sebagai penulis dan sutradara merasakan ketegangan menjelang pementasan. Diminta menandatangani pernyataan bahwa lakon ini tidak menyentuh isu politik. Hehe. Lelucon seringkali menjadi ancaman terhadap kekuasaan,” kata Agus dikutip di Instagram, Selasa (5/12/2023), dilansir Bisnis.com.

Dugaan intimidasi dari polisi dalam pentas teater di TIM tersebut juga diamini oleh jurnalis senior Goenawan Muhammad. 

“Butet mentas. Ini pentas Indonesia Kita yg ke-41. Tapi kali ini luar biasa. Polisi datang dan minta Butet bikin statemen untuk tidak bicara politik. Sensor berlaku lagi. Orde Baru yg kejam sedang ditumbuhkan lagi?” tulisnya melalui akun X. 

Sementara, dalam video yang beredar di Whatsapp, Butet bercerita, selama 41 kali pentas Indonesia Kita, baru kali ini ia membuat surat pernyataan tertulis kepada polisi. 

“Bahwa saya harus berkomitmen tidak ada unsur politik di dalam pertunjukan. “Oh, keren. Selamat datang Orde Baru,” kata Butet dengan mengangkat kedua tangannya sambil tertawa. 

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Shandi menyampaikan bahwa pihaknya akan menjunjung tinggi netralitas, apalagi pada perhelatan Pemilu 2024. 

“Jadi begini, Polisi netral dalam kegiatan-kegiatan yang sudah diselenggarakan, apalagi dalam Pemilu,” kata Shandi di Mabes Polri, Jakarta Selasa (5/12/2023). 

Dia juga menegaskan bahwa apabila ada oknum anggota kepolisian bisa dilaporkan. Dengan begitu, isu-isu terkait netralitas tidak menjadi bola liar di masyarakat. 

“Apabila ada oknum yang tidak sesuai ketentuan silakan dilaporkan. Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai-andai,” tambahnya.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Humas Polri Respons Dugaan Intimidasi Polisi di Pentas Teater Butet”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya