SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video Pesta Rakyat Genjar-Mahfud di Purwokerto, Banyumas, Kamis 911/1/2024). (Youtube Sahabat Ganjar)

Solopos.com, PURWOKERTO–Konser Sahabat Ganjar yang berlangsung di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, pada Kamis (11/1/2024) malam, diwarnai kericuhan.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banyumas Yon Daryono mengaku menerima informasi mengenai keributan yang terjadi saat konser Sahabat Ganjar tersebut.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Kami memang tidak melihat keributan itu. Kami dapat informasi mengenai hal itu,” kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Kabupaten Banyumas itu di Purwokerto, Jumat (12/1/2024), seperti dilansir Antara.

Namun demikian, dia mengatakan jika dalam konser tersebut terdapat tindak pidana seperti pengeroyokan, kericuhan, dan penganiayaan merupakan ranah kepolisian.

Yon Daryono menegaskan dalam hal ini Bawaslu hanya mengawasi pelaksanaan pemilu yang ada di dalamnya terutama soal kampanye.

Dia menjelaskan konser tersebut merupakan kegiatan sukarelawan Sahabat Ganjar yang telah mengantongi surat tanda terima pemberitahuan (STTP) kampanye yang berlaku pada hari Kamis (11/1/2024) hingga pukul 22.00 WIB.

“Kalau ada insiden atau apa terkait dengan peristiwa itu, itu ranahnya di aparatur keamanan karena bukan terkait dengan dugaan-dugaan pelanggaran pemilu,” kata Yon.

Sementara itu, keributan yang terjadi saat konser Sahabat Ganjar terjadi setelah Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan Banyumas mengamankan tiga orang yang hendak dikeroyok massa pendukung pasangan Ganjar-Mahfud karena berupaya memprovokasi dengan meneriakkan capres dari kubu lain.

Tiga orang itu diinterogasi dan digeledah setelah dibawa ke posko keamanan. Hingga akhirnya diketahui satu orang di antaranya membawa satu botol minuman beralkohol dan satu orang lainnya membawa kunci T, sedangkan satu orang yang tidak membawa apa pun dipersilakan segera meninggalkan lokasi.

Saat pihak Satgas Cakra Buana hendak berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas terkait dengan dua orang yang membawa barang terlarang itu, tiba-tiba terjadi keributan di tempat lain sehingga seluruh anggota satgas segera meninggalkan posko.

Saat di posko hanya terdapat Komandan Satgas Cakra Buana Iwan Mujianto bersama dua orang yang diamankan, tiba-tiba datang lima orang tak dikenal yang meminta dua orang tersebut dibebaskan, hingga akhirnya terjadi keributan.

Dampak kejadian tersebut, Iwan Mujianto mengalami luka-luka sehingga dibawa ke Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma Purwokerto. Hasil rontgen menunjukkan Iwan mengalami retak dan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.

Tak cuma Iwan, seorang penonton konser juga harus menjalani perawatan di RST Wijayakusuma karena mengalami luka di kepala akibat terkena lemparan botol minuman beralkohol.

Menanggapi adanya kejadian tersebut, Wakil Ketua Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Kabupaten Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta seluruh pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah serta tidak terpancing provokasi yang dilancarkan oleh kubu lain.

Dia menandaskan selama ini, sekeras apa pun gejolak politik di Banyumas tidak pernah sampai terjadi keributan dan masyarakat kabupaten tersebut tetap bersaudara.

Disinggung mengenai kemungkinan kejadian tersebut akan dilaporkan ke Polresta Banyumas, dia mengaku akan mendiskusikannya lebih dahulu dengan TPC Ganjar-Mahfud Kabupaten Banyumas dan para korban.

“Sementara ini kami akan diskusikan dulu. Namun di lokasi ada aparat Polresta Banyumas, tentunya melihat kejadian itu,” kata Sadewo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya