SOLOPOS.COM - Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat membuka kegiatan Sosialisasi ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 di Surabaya, Kamis (15/6/2023). (ANTARA/Willi Irawan)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf meminta bakal calon presiden dan calon wakil presiden tak mengatasnamakan Nahdlatul Ulama dalam Pemilihan Presiden 2024.

Peringatan Gus Yahya, panggilan Yahya Cholil Staquf, berlaku juga untuk Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang resmi menjadi cawapres Anies Baswedan, Sabtu (2/9/2023) ini.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan secara struktural, NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu.

Kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, Gus Yahya mempersilakan untuk bisa berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.

“Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

“Orang tahu NU ini punya warga banyak sekali. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” sambung Gus Yahya.

Menurutnya, warga NU sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.

Gus Yahya juga memastikan bahwa keputusan Muktamar NU sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.

“Pola pikir NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). Ini menghina sekali, padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana ke mari,” tambahnya.

Sebagai informasi, sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan Gus Yahya dan Cak Imin kurang baik.

Keduanya kerap perang pernyataan di media soal politik dan NU.

Gus Yahya lebih dekat dengan Yenny Wahid, putri sulung Gus Dur yang selama ini berseteru dengan Cak Imin.

Dalam catatan Solopos.com, beberapa waktu lalu Gus Yahya mengeluarkan pernyataan yang menyinggung Cak Imin.

Gus Yahya yang menjadi Ketum PBNU setelah era kepemimpinan Said Aqil Siradj itu menegaskan PKB bukan partai yang merepresentasikan NU.

Menurut kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu, NU sudah memutuskan lewat forum muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis.

“Enggak ada, enggak ada (PKB representasi NU). NU ini sudah keputusan muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis, jadi semuanya sama saja,” kata Gus Yahya sela-sela forum Asean Intercultural and Interreligius Dialogue Conference (IIDC) di The Ritz-Carlton, Jakarta, 8 Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya