Surya Dua Artha Simanjuntak / Mariyana Ricky P.D | SOLOPOS.com
Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung soal perpolitikan Indonesia yang belakangan seperti drama Korea atau drakor seusai memperoleh nomor urut pasangan capres-cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11/2023).
Acara itu sendiri juga dihadiri oleh pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Ketiga pasangan capres-cawapres kemudian diberi waktu memberikan pidato politiknya. Setelah giliran Ganjar-Mahfud, mantan gubernur Jawa Tengah langsung menyinggung soal drama politik yang belakangan kerap terjadi.
“Belakangan kita menonton drakor yang sangat menarik,” ujar Ganjar, dilansir Bisnis.com.
“Belakangan kita menonton drakor yang sangat menarik,” ujar Ganjar, dilansir Bisnis.com.
Dia mengatakan, drama-drama itu sebetulnya tidak perlu terjadi. Ganjar mengaku mendengar banyak kegelisahan dari banyak pihak mulai akademisi hingga budayawan.
Menurutnya, mereka merasakan adanya penyimpangan demokrasi. Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci penyimpangan tersebut.
Dia pun mengajak setiap pihak untuk mengajak arah reformasi ’98 harus dituntaskan dan demokrasi berjalan jujur dan adil alias jurdil.
Demokrasi, lanjut Ganjar, harus berintegritas dengan jauh dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Diam itu bukanlah pilihan; bicara, ungkapkan, dan laporkan praktek-praktek tidak baik yang mencederai demokrasi,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ganjar Sebut Politik Seperti Drakor di Depan Prabowo dan Gibran”