SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani (paling depan) berfoto selfie dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo di Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPP PDIP Puan Maharani membantah ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengumuman bakal cawapres Ganjar Pranowo di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023), sebagai pecah kongsi.

Jokowi tidak hadir karena masih melakukan kunjungan kerja ke China.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Tidak ada sama sekali pecah kongsi. Semuanya baik-baik saja,” ujar Puan kepada awak media, dilansir Antara.

Berbeda dengan Puan, pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan ketidakhadiran Jokowi dalam acara penting itu menjadi puncak perpecahan mantan Wali Kota Solo itu dengan Megawati Soekarnoputri.

Sehari sebelumnya, anak Jokowi yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga tidak hadir dalam peresmian kantor baru DPC PDIP Solo di Brengosan, Laweyan, Solo.

Padahal, Gibran berada di Solo alias tidak bepergian ke luar kota.

“Deklarasi cawapres Ganjar tidak menunggu Jokowi pulang itu bukti bahwa Pak Jokowi sudah tidak dianggap penting oleh PDIP,” ujar Ray Rangkuti seperti ditayangkan KompasTV dan dikutip Solopos.com, Rabu (18/10/2023).

Ray Rangkuti memprediksi peran Jokowi dan keluarganya mulai dihilangkan dari PDIP setelah polemik Gibran bakal menjadi cawapres Prabowo.

Meskipun belum tentu Gibran menjadi cawapres Prabowo, sejumlah kejadian yang mendahuluinya sudah melukai PDIP.

“Jadi prediksi saya Gibran akan dinonaktifkan alias dikeluarkan dari PDIP. Kalau Pak Jokowi akan dipasifkan. Artinya sudah tidak dilibatkan lagi di kegiatan-kegiatan PDIP,” kata dia.

Sebelumnya, Puan Maharani membantah keluarga Jokowi pecah kongsi dengan PDIP.

Ia menjelaskan kedua belah pihak saling menghormati dan menghargai. Hal ini juga sesuai pernyataan Jokowi kalau urusan capres dan cawapres merupakan urusan partai politik.

“Jadi, ini merupakan hal daripada partai politik, yaitu PDI Perjuangan bersama partai yang bersama dengan PDI Perjuangan ada partai Perindo, Hanura dan PPP,” jelasnya seperti dikutip dari Antara, Rabu.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md. menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Dalam sambutannya, Megawati menyampaikan sosok pemimpin Indonesia tidak boleh buta sejarah dan tidak boleh lupa adanya peristiwa reformasi, yang bukan jalan gampang, tetapi peristiwa penuh cucuran air mata, darah, dan semangat juang luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya