SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers seusai meresmikan proyek di Kalimantan Tengah yang disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Rabu (25/10/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Solopos.com, SOLO — Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, membebaskan anggota keluarganya untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 sesuai keinginan masing-masing.

“Saya persilakan kepada anak-anak mau memilih ke mana. Mereka sudah punya ukuran-ukuran sendiri,” ujar Wapres pada acara Satu Meja The Forum Kompas TV bertajuk “Publik Harus Awasi Pemilu” yang ditayangkan Rabu (27/12/2023) malam.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Ma’ruf Amin menegaskan akan selalu bersikap netral sebagai Wakil Presiden RI. Namun, sebagai pribadi dan warga negara yang memiliki hak pilih, ia akan menentukan pilihannya nanti di bilik suara.

“Saya menyebutnya kalau bahasa kiai itu namanya amrun syakhshiyun qolbiyun, itu persoalan hati dan personal. Karena itu saya tuangkan untuk publik, saya bersikap netral. Saya tidak akan menunjukkan endorsement (dukungan) kepada calon tertentu,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (28/12/2023).

Adapun sesuai perintah agama, dia hanya akan mengimbau umat untuk memilih para calon pemimpin yang terbaik (afdal).

“(Sebab) kalau memilih yang tidak afdal, padahal ada yang afdal, dalam agama disebut berkhianat kepada Allah, kepada Rasul, dan kepada masyarakat,” ujarnya.

Adapun kriteria pemimpin yang afdal tersebut, menurut Wapres Ma’ruf Amin, mengacu pada kriteria-kriteria umum yang berlaku dalam masyarakat.

Terkait tiga pasangan capres dan cawapres yang bersaing pada Pemilu 2024, dia menyebutkan bahwa ketiganya secara formal telah memenuhi syarat, sehingga masyarakat tinggal membandingkan untuk menentukan mana yang terbaik.

“Secara umum kalau sudah lolos verifikasi, sudah jadi calon, ya tentu memenuhi syarat secara formal. Kalau secara material tentu lain lagi. Tapi secara formal sudah terpenuhi, karena itu dia lolos. Tinggal memilih di antara yang sudah baik, secara formal lolos itu, di antara yang terbaik,” tuturnya.

Ma’ruf Amin juga mengingatkan pentingnya proses pemilu yang fokus pada isu-isu kunci dan perilaku demokratis.

“Saya kira yang penting itu memang tidak ada perilaku-perilaku yang kurang demokratis, baik dari penyelenggara pemilu, dari aparat, termasuk dari peserta pemilu itu sendiri, jangan ada juga perilaku yang tidak sehat. Kalau semua berjalan baik, saya kira diharapkan hasilnya juga baik,” kata Wapres.

Wapres juga menggarisbawahi perlunya penguatan isu-isu penting yang menjadi tantangan bangsa Indonesia sebagai tema kampanye. Termasuk dalam penyelenggaraan debat capres-cawapres yang menurutnya perlu adanya tanya jawab terfokus, seperti terkait masalah HAM, demokrasi, pendidikan, dan kemiskinan.

“Sebenarnya seperti itu yang diharapkan, ada pertanyaan kemudian dijawab, tetapi per isu saja. Misalnya isu HAM diperdebatkan berapa lama kemudian istirahat, isu demokrasi, pendidikan, kemiskinan. Saya kira begitu,” saran dia.

Ma’ruf juga mencermati adanya gejala kampanye tidak sehat yang ditunjukkan dengan adanya aduan-aduan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Untuk itu, demi menjaga pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, ia meminta Bawaslu untuk memproses setiap aduan yang masuk.

“Kalau protes-protes kan ada. Coba protes-protes itu didalami oleh Bawaslu. Jadi semua yang muncul didalami, betul apa tidak. Kalau betul ditindaklanjuti oleh Bawaslu. Jangan sampai tidak ditindaklanjuti. Kan pemilu jurdil, luber, itu kan perintah konstitusi, jadinya harus dilaksanakan dengan baik,” terangnya.

Wapres menegaskan bahwa peran Bawaslu sangat penting, yakni selain untuk menghindari adanya protes-protes setelah pemilu, juga menjaga agar hasil pemilu sah.

“Jangan ada pembiaran-pembiaran itu. Harus ditindaklanjuti. Hasilnya seperti apa harus diumumkan kepada publik. Ini yang ke depan masih perlu ditingkatkan,” ungkapnya.

Selanjutnya, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu, Wapres berpesan agar terus bersikap adil kepada seluruh kontestan, sebagai upaya menghindari munculnya protes-protes yang dapat berujung konflik di kemudian hari.

“Penyelenggara pemilu harus betul-betul adil kepada semua. Jangan sampai ada yang terkesan ada yang dibedakan, sehingga muncul protes-protes,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya