SOLOPOS.COM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) didampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato saat acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). (JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Solopos.com, SOLO — Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan situasi di balik kemenangan suara Pilpres 2024 yang diraih di Jawa Tengah dan Bali yang sering disebut sebagai kandang banteng.

Julukan itu melekat karena secara tradisional merupakan basis suara dari PDI Perjuangan (PDIP) dalam kontestasi pemilu.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Kita diuntungkan dengan koalisinya gede, relawannya banyak, kebetulan. Kalau yang lain, Mas Ganjar, koalisinya kecil, dan mungkin didominasi oleh satu partai, relawannya juga enggak begitu banyak,” kata Sekretaris TKN, Nusron Wahid, di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).

Kendati demikian, dirinya menolak anggapan bahwa Jawa Tengah dan Bali saat ini telah menanggalkan titel sebagai kandang banteng. Hal ini dikarenakan perolehan suara PDIP dalam pemilihan legislatif (pileg) masih menjadi yang terdepan.

Di Jawa Tengah, misalnya, Nusron menyebut bahwa perolehan suara PDIP menembus angka 27%, jauh meninggalkan para pesaingnya. Perolehan suara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung PDIP juga terbilang tinggi.

“Masih, masih kandang banteng. Buktinya pileg-nya menang, Jawa Tengah PDIP dapat 27%, Mas Ganjar dapat lebih dari 30%. Pemilihnya Mas Ganjar melebihi pemilih PDIP, walau banyak yang tidak memilih [PDIP] itu iya, tapi kan termasuk masih kandang PDIP,” lanjutnya.

Sementara itu, terkait keunggulan pada Pilpres, Nusron menyebut perolehan suara dari pemilih partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran menjadi penentu utama.

Apabila ditotal, pihaknya memperkirakan ada 53% suara pilpres yang diperoleh dari pemilih partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran yakni Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat; dilengkapi pula oleh suara dari basis pendukung lainnya. Menurutnya, hal serupa juga terjadi di Bali.

Suara untuk PDIP masih mendominasi di pileg, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk membuat Ganjar-Mahfud unggul dalam perolehan suara pilpres.

“Bali masih daerah merah, tapi tidak menjadi daerahnya Mas Ganjar. Karena apa? Karena Mas Ganjar tidak bisa lebih besar dari pada merah. Masalah spektrum saja ini,” tandas Nusron.

Adapun, berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (22/2/2024) pukul 13.00 WIB, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara Pilpres 2024 di Jawa Tengah dengan persentase 52,95% atau 10.132.076 suara.

Sementara itu, paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berada pada urutan berikutnya dengan perolehan 34,39%, disusul paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin (12,66%).

Angka-angka tersebut merupakan hasil 103.632 dari 117.299 TPS yang tersebar di Jawa Tengah.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Terungkap, Jurus Prabowo-Gibran Bisa Unggul di ‘Kandang Banteng'”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya