SOLOPOS.COM - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengadakan pertemuan di kediaman JK, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (4/10/2023) siang. (JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak)

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya berharap mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden.

Sementara Jusuf Kalla menyatakan menolak terlibat dalam politik praktis karena pertimbangan usia yang sudah tua.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Ya, tentu saja yang dilakukan Mbak Puan adalah komunikasi politik terlebih dulu,” ujar Hasto saat ditanya terkait wacana masuknya Jusuf Kalla ke TPN Ganjar, seperti dikutip Solopos.com, Rabu (4/10/2023).

Untuk itu, ia tak menampik kalau pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Jusuf Kalla menyinggung hal tersebut.

Hasto menyebut Puan menerima banyak arahan dari politisi senior Golkar itu.

“(JK) memiliki pengalaman begitu banyak ya di dalam pemerintahan di dalam mengatasi krisis,” jelasnya.

Menurut Hasto, JK dikenal sebagai sosok yang cepat tanggap sehingga pertemuan tersebut direspons positif bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.

Pria asal Yogyakarta itu juga menyinggung bagaimana perjalanan PDIP bersama JK yang cukup panjang.

Pasalnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan Presiden Jokowi-JK maju dalam Pilpres 2014.

“Saat itu saya ditugaskan secara khusus untuk bertemu dengan Pak Jusuf Kalla, sehingga ada hubungan historis yang cukup panjang dan pertemuan silaturahmi tersebut membawa hal-hal yang positif bagi kepentingan bangsa dan negara termasuk upaya untuk pemenangan Pak Ganjar Pranowo dan PDIP,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani berkunjung ke kediaman pribadi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, untuk bersilaturahim sekaligus berdiskusi soal kondisi bangsa saat ini dan tantangannya di masa depan.

“Ya, karena beliau (Puan) kan sebagai ketua DPR, jadi saya harus berbicara tentang rakyat. Kami berbicara tentang keadaan (negara), apa yang terjadi saat ini, dan apa yang akan terjadi di masa mendatang,” kata JK seusai pertemuan.

JK mengatakan mereka juga membahas mengenai hal-hal yang perlu dibenahi untuk kemajuan Indonesia di masa depan.

Selain itu, JK juga menambahkan pembahasan mereka mengenai kondisi politik nasional menjelang Pilpres 2024.

Jusuf Kalla akan menolak jika ditawari bergabung untuk membantu memenangkan bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Mantan Wakil Presiden era SBY dan periode pertama Jokowi itu merasa dirinya sudah terlalu tua untuk berpolitik praktis.

“Tawaran apa? Tawaran ke saya? Saya kan sudah terlalu tua untuk menjadi itu, enggak ada,” jelas JK.

Meski demikian, dia mengaku berbicara soal Pilpres 2024 dengan Puan.

Pengusaha nasional asal Makassar, Sulawesi Selatan itu mengatakan semua calon presiden yang ada sekarang masih mempunyai peluang yang sama memenangi Pilpres 2024.

“Tentu, masa tidak disinggung pilpres. Saya kan bilang semua optimis, semua akan ada kesempatan, PDIP atau Ganjar punya kesempatan, Pak Prabowo punya kesempatan, Pak Anies punya kesempatan. Tergantung kalian yang milih, bagaimana baiknya,” ungkap JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya