SOLOPOS.COM - Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tampil pada Debat Cawapres 2024, Jumat (22/12/2023). (Youtube/KPU RI)

Solopos.com, SOLO — Pulau Jawa menjadi medan pertempuran paling sengit antara kandidat calon presiden (capres) dan partai politik pada Pemilu 2024. Mereka semua mengharapkan suara optimal di wilayah padat penduduk ini.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa mencapai 154,28 juta atau sekitar 56% dari total populasi tahun 2022 sebanyak 275,7 juta.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Sementara dari jumlah populasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan sebanyak 204,8 juta daftar pemilih tetap (DPT), dengan jumlah 56,3% atau 115,37 juta adalah pemilih yang tinggal di Pulau Jawa.

Jika melihat riwayat Pemilu 2019 lalu, Pulau Jawa adalah battleground yang cukup sengit antara pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, melawan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Prabowo-Sandi menguasai Pulau Jawa bagian Barat (Banten dan Jawa Barat), kecuali DKI Jakarta. DKI Jakarta dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Amin. Sedangkan Jokowi Amin berhasil menang mutlak di Jawa Tengah (Jateng), DI Yogyakarta (DIY), hingga Jawa Timur (Jatim).

Kemenangan Jokowi-Amin di tiga provinsi mencapai lebih dari 60%. Di Jawa Tengah, Jokowi-Amin bahkan berhasil menang dengan perolehan suara sebanyak 77,26%. Perolehan suara Jokowi di Jateng, Jatim, dan DIY menjadi kunci kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. Lalu bagaimana potensi pada Pemilu 2024?

Sejumlah lembaga survei sebenarnya telah mengumumkan hasil sigi terbaru mereka. Prabowo-Gibran masih mendominasi hampir semua lembaga survei dengan tingkat elektabilitas di atas 40%. Survei Centre for Stratregic and International Studies, misalnya, menempatkan elektabilitas mantan Komandan Jenderal Kopassus itu di angka 43,7%.

Namun demikian, di Jawa Tengah, tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran hanya 36,4% atau masih kalah dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mencapai 43,5%. Sementara Anies hanya 13%.

Meski lebih rendah di Jawa Tengah, Prabowo-Gibran mendominasi elektabilitas di hampir semua provinsi di Jawa. Di Jakarta-Banten, misalnya, tingkat keterpilihan mereka di angka 35,2%. Sama kuat dengan Anies-Muhaimin di angka 32,5%.

Di Jawa Barat, elektabilitas paslon nomor urut 2 itu mencapai 50,9% dan Jawa Timur 52%. Sementara itu, survei versi Indikator Politik juga mengungkap kecenderungan yang sama. Jateng dan DIY tetap menjadi basis pemilih Ganjar Pranowo. Sementara Prabowo menang hampir di semua wilayah Indonesia.

Elektabilitas Ganjar Mahfud di Jateng sebanyak 44,9%, Prabowo-Gibran 36,6%, dan Anies-Muhaimin hanya 12%. Meski tetap mendominasi Jateng, namun tren elektabilitas Ganjar mengalami penurunan dibandingkan dengan periode survei sebelumnya. Pada periode survei 23 Novemer sampai dengan 1 Desember 2023, misalnya, elektabilitas Ganjar mencapai 50,6% di Jateng dan DIY.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Hasil Survei: Prabowo-Gibran Dominasi Jawa, Jateng Tetap Kandang Banteng”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya