SOLOPOS.COM - Terdakwa (kini menjadi terpidana) kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Idrus Marham mendengarkan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (21/3/2019). (Antara-Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menjadi salah satu yang ikut mengkritisi kepemimpinan Airlangga Hartarto selama menjadi ketua umum partai beringin.

Idrus mengakui kepengurusan Golkar saat ini solid namun tak produktif.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Idrus sepakat dengan rencana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar yang digaungkan beberapa kader senior untuk menggantikan Airlangga sebagai Ketum Golkar.

Meski demikian, pengurus pusat Partai Golkar menegaskan belum akan gelar munaslub sebab kepengurusan masih solid mendukung Airlangga.

“Iya solid, terkendali tapi tidak produktif. Itu saya kira yang harus kita pahami,” ujar Idrus di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).

Dia mencontohkan, hingga kini Golkar belum menentukan siapa calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung di Pilpres 2024.

Bahkan, Golkar belum punya koalisi pasti.

Idrus mengaku sudah berbicara ke beberapa beberapa pengurus Golkar terutama yang di Dewan Pimpinan Daerah 1.

Menurutnya, para pengurus partai solid karena tekanan bukan karena kesadaran. Oleh sebab itu, kerja-kerja mereka tak maksimal.

“Karena jujur saja, distribusi peran tidak terjadi,” jelas mantan Menteri Sosial yang pernah dihukum dua tahun dalam kasus suap proyek kerja sama PLTU Mulut Tambang Riau-1 itu.

Apalagi, lanjutnya, belakangan Airlangga diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya.

“Ini menjadi beban Partai Golkar. Di dunia politik praktis, tidak ada masalah saja diolah, apalagi ada masalah,” ucap Idrus.

Oleh sebab itu, dia meminta Airlangga sadar diri. Dia ingin Airlangga mau turun sebagai pimpinan tertinggi DPP Partai Golkar.

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyayangkan kritik dari Idrus Marham.

Padahal, ucap Dave, seniornya itu sering memberi ide dan gagasan konstruktif ketika masih aktif di partai.

Dia berharap Idrus akan kembali memberikan masukan yang memperkuat Golkar bukan malah sebaliknya.

“Kami nantikan konsep serta kinerja baru dari beliau yang dapat memperkuat kepengurusan Pak Airlangga hingga dapat mencapai kemenangan Golkar di pemilu yang akan datang,” ucap Dave saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (28/7/2023).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng juga menyatakan jajaran pengurus pusat hingga daerah partainya masih solid mendukung Airlangga.

“Enggak ada, enggak ada dinamika. Itu dia saja [pihak yang ingin munaslub]. Masih solid, enggak ada masalah,” ujar Mekeng saat dihubungi.

Apalagi, dorongan munaslub itu dikaitkan dengan pemeriksaan Airlangga oleh Kejaksaan Agung.
Menurut Mekeng, tak ada yang salah menjadi saksi kasus hukum.

“Kecuali dia sudah ditetapkan sebagai tersangka, itu lain. Tapi kalau baru dipanggil saksi, setiap orang sebagai warga negara itu kalau dipanggil menjadi saksi wajib datang,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Idrus Marham Kritik Airlangga: Golkar Memang Solid, tapi Tidak Produktif”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya