SOLOPOS.COM - Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf kepada TNI atas pernyataan yang dilontarkan yakni TNI seperti gerombolan saat Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022.. (Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA — Politikus senior PDIP, Effendi Simbolon telah selesai diklarifikasi terkait dengan pernyataannya yang memberi sinyal mendukung bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, sama seperti Gibran Rakabuming Raka, Effendi Simbolon mengaku tegak lurus dengan instruksi ketua umum Megawati Soekarnoputri.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Hari ini Pak Effendi Simbolon menemui DPP PDI Perjuangan untuk melakukan klarifikasi,” ujar Hasto kepada awak media di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).

Hasto menjelaskan Prabowo Subianto hadir pada acara Rakernas Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2023 dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan yang semula akan berbicara tentang aspek-aspek bela negara.

Bidang kehormatan DPP PDIP juga mengklarifikasi karena ada persepsi publik bahwa terdapat sinyal Effendi Simbolon memberi dukungan bukan kepada calon presiden yang ditetapkan oleh PDIP, Ganjar Pranowo.

Effendi Simbolon, kata Hasto, menegaskan dirinya tetap patuh dengan instruksi Effendi Simbolon.

“Dalam penjelasannya, sangat clear (jelas) bahwa Pak Effendi Simbolon sebagai kader partai taat sepenuhnya untuk mendukung keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.

Hasto juga mengatakan Effendi akan berjuang memenangkan Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung oleh PDIP bersama dengan partai-partai lain, yakni PPP, Perindo, dan Hanura.

Ia mengungkapkan di dalam diskusi dengan Effendi Simbolon, anggota Komisi I DPR itu memiliki sejumlah catatan terkait dengan kebijakan Prabowo dalam pembelian pesawat bekas, yakni 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.

“Pembelian pesawat bekas Mirage dari Qatar itu merupakan suatu kebijakan yang tidak tepat. Bahkan, berpotensi melanggar undang-undang,” kata Hasto seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ketika menyinggung soal sanksi, Hasto mengatakan pihaknya akan melaporkan hasil klarifikasi Effendi Simbolon di dalam rapat DPP terlebih dahulu.

“Dengan penjelasan tadi, ternyata juga ‘kan sangat objektif pandangan-pandangan yang diterima DPP partai, Dewan Kehormatan, termasuk kebijakan pertahanan,” kata Hasto.

Sebelumnya, Effendi Simbolon dalam acara rapat kerja nasional perkumpulan orang-orang Batak bermarga Simbolon (PSBI), organisasi yang dia pimpin sejak 2007, menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden RI Joko Widodo.

Penilaian pribadinya terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerinda itu punya karakter dan kemampuan yang dapat memimpin Indonesia ke depan.

“Tadi saya kira kita bisa membacalah, secara jujur, secara objektif, saya melihat itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya