SOLOPOS.COM - Bakal calon presiden Anies Baswedan (kanan) menyapa wartawan sebelum masuk ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyatakan pengurus partai menggelar rapat majelis tinggi untuk menentukan sikap Demokrat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Mengutip siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (31/8/2023) malam, Sekjen Demokrat itu, menjelaskan rapat digelar menindaklanjuti keputusan Anies yang dinilai secara sepihak menyetujui kerja sama politik antara NasDem dan PKB.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Teuku Riefky menjelaskan rapat juga untuk menentukan koalisi dan calon presiden, calon wakil presiden diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” ungkap Teuku Riefky.

Persetujuan tersebut, sambungnya, dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. 

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli). Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya,” kata Teuku Riefky.

Dalam siaran resmi yang sama, Teuku Riefky menilai kerja sama politik antara NasDem dan PKB yang disetujui oleh Anies sebagai “sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya”.

Riefky menyampaikan keputusan itu berlangsung di tengah proses finalisasi kerja koalisi untuk deklarasi bakal calon wakil presiden pendamping Anies.

“Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” tulis Teuku Riefky.

Malam itu juga, sambungnya, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, pada Rabu (30/8/2023), Anies justru tidak menyampaikan informasi tersebut secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, namun mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

Sejauh ini, Anies belum memberikan komentarnya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bacawaores yang mendampingi dirinya di Pilpres 2024.

Di saat yang sama, PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu maupun penetapan ketua umum mereka sebagai cawapres Anies. 

Hal itu dikarenakan PKB saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya