Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Khofifah mengaku tidak ada pembahasan soal pemilihan presiden dan wakil presiden dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024
Sebagaimana diketahui, nama Khofifah santer dikabarkan sebagai sosok yang layak menjadi calon wakil presiden oleh siapapun capresnya.
“Enggak, enggak,” kata Khofifah seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Khofifah juga mengaku tidak membahas sosok Penjabat (Pj) Gubernur Jatim yang akan menggantikannya karena masa jabatannya sebagai Gubernur Jatim baru berakhir Desember 2023.
Tokoh NU itu mengatakan hanya melaporkan soal perkembangan ekonomi di Jawa Timur kepada Joko Widodo.
Saat ditanya ke mana dirinya akan berlabuh seusai mengakhiri jabatan Gubernur Desember 2023, Khofifah mengatakan masih belum berbicara dengan tokoh-tokoh politik tertentu.
Ia juga masih menanti rekomendasi ulama NU tentang langkah politiknya ke depan.
“Kan ada pertemuan-pertemuan yang secara reguler dilakukan oleh para ulama-ulama, kiai-kiai di Jawa Timur, dan belum sampai kepada posisi final bagaimana sesungguhnya rekomendasi untuk saya terutama,” jelasnya.
Menurutnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama ini selalu memberikan kesempatan kepada kader untuk menyampaikan aktualisasi politiknya.
Khofifah mengatakan komunikasinya dengan partai di daerah selama ini baik. Namun, kata dia, peta politik regional tidak selalu sama dengan peta nasional.
“Jadi Kalau peta regional kan kebetulan koordinasi antara Pemprov dan kawan-kawan parpol sangat baik. Kami membangun komunikasi sangat baik di Jatim, komunikasi baik sehingga peta nasional tidak selalu terpresentasikan dengan peta di tingkat regional dan lokal,” jelasnya.