SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa sekolah negeri dan swasta. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Beberapa SD swasta di Solo banyak peminat. Mereka mengandalkan program unggulan yang inovatif baik di bidang teknologi dan agama. SD Al-Azhar Syifa Budi misalnya, kali ini menambah kouta yang semula tiga kelas di tahun lalu menjadi empat kelas untuk tahun ini.

“Tahun ini kita target maksimal empat kelas untuk yang SD. Masing-masing kelas kita targetkan 25 siswa, jadi total 100 siswa,” kata Kabag Humas & Publikasi Al-Azhar Syifa Budi Solo, Eko Wardana kepada Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Saat ini total pendaftar sudah mencapai kurang lebih 90 calon siswa. Dia mengatakan dari total pendaftar sudah 90% di antaranya sudah melakukan daftar ulang.

“Pendaftar memang meningkat dari tahun sebelumnya. Kita sudah membuka September 202, dan pengolahannya memang cukup banyak saat gelombang awal, dan berangsur setelahnya,” kata dia.

Dia mengatakan memang kepercayaan masyarakat sudah mulai meningkat. Menurutnya banyak orang tua yang bahkan menyekolahkan anaknya dari SD sampai jenjang SMA ke Al-Azhar Syifa Budi.

Hal itu juga tidak terlepas dari program unggulan seperti keagamaan dan sains. Program keagamaan para siswa utamanya dibimbing untuk menghafal Al-Qur’an. Sementara untuk pembelajaran bahasa Inggris pihaknya menggandeng dari Teachcast With Oxford, Amerika.

“Tahun ini juga kita ada perbaikan sarana prasarana, ini sudah renovasi termasuk SD dan TK, nanti visual baru,” ujar dia.

Lalu sekolah swasta lain, SD Muhammadiyah 1 Solo total pendaftar PPDB tahun ini kurang lebih 125 siswa. Angka itu menunjukan peningkatan pendaftar dibandingkan tahun lalu

Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SD Muhammadiyah 1 Solo, Winarsih menyebut saat ini sekolahnya tidak menambah kelas atau rombongan belajar.

“Kita mematuhi Dinas Pendidikan Kota Solo. Jadi kita maksimal hanya menerima empat rombel dan masing-masing hanya 28 siswa,” tutur dia.

Dia mengatakan jumlah pendaftar saat ini melampaui target yang ditentukan, namun tidak seperti tahun lalu. Dia mengatakan kuota saat ini sudah terpenuhi 95%, sisanya tinggal menunggu calon siswa untuk melakukan daftar ulang.

Dia mengatakan sejak awal dibuka pendaftaran pada Januari 2023 sudah ada peminat. Hal ini lantaran SD Muhammadiyah 1 Solo menjadi salah satu sekolah penggerak.

“Selain itu kita ada program unggulan di tahfidz atau menghafal Al-Qur’an. Harapannya setelah lulus dari SD bisa menyelesaikan satu juz,” kata dia.

Dia mengatakan SD Muhammadiyah 1 Solo menerapkan sistem semi Full Day. Jam pembelajaran dibuat selesai pukul 15.00 WIB, kecuali Jumat dipulangkan pukul 14.00 WIB. Lalu Sabtu diliburkan. “Salah satu menjadi minat masyarakat karena program yang kami terapkan itu,” kata dia.

Minat orang tua juga nampak pada sekolah Islam SDII Al-Abidin Solo. Sekolah tersebut terpaksa harus menolak beberapa siswa karena melebihi kuota.

Public Relation SDII Al Abidin Solo, Nurfita Widyastuti, menyebut sekolahnya tetap menerima empat kelas dengan 28 siswa pada setiap kelasnya.

“Alhamdulillah banyak peminat, kebanyakan orang tua selain melihat bahwa kami sekolah Islam, mereka juga melihat kami satu-satunya sekolah islam internasional di Solo,” ujar dia.

Dia menyebut saat ini pendaftar tahun pelajaran 2023/2024 berjumlah 137 calon siswa. Sedangkan kuota hanya 112. Dia menyebut kuota sudah terpenuhi sejak April 2023.

Tidak hanya tahun ini, sekolah Islam tersebut juga sudah dibanjiri peminat untuk tahun depan. Total jumlah pendaftar pada tahun pelajaran 2024/2025 sudah ada 58 calon siswa.

Hal ini didukung dengan beberapa inovasi seperti penerapan sistem full day. Selain itu pihaknya juga mengklaim sebagai sekolah internasional yang menggunakan dobel kurikulum yaitu kurikulum dari pemerintah dan Cambridge.

“Tentu, tidak hanya memberikan pembelajaran ilmu agama namun karakter ananda juga dibentuk untuk menjadikan anak menjadi muslim yang sholih dan sholihah,” kata dia.

Semenatara itu SD Warga Solo saat ini sudab mendapat 58 siswa terdiri atas dua kelas. Kepala SD Warga Solo, Tri Agus Suryanto, menyebut ada penurunan dibandingkan tahun lalu.

“Target kami 84, sedangkan yang mendaftar ada 74. Tapi ada beberapa yang mengundurkan diri. Ini posisi kami yang pasti ada 58 siswa yang daftar. Ini kami menunggu sisanya,” kata dia.

Meski begitu, SD Warga Solo menawarkan beberapa inovasi untuk menarik minat dan mengoptimalkan pelayanan kepada siswa.



“Kami kerja sama terkait kurikulum dengan Singapura, kami terapkan di tahun 2023/2024. Selain itu kita meluncurkan pembelajar coding. Karena ternyata orang tua dan siswa antusias,” kata dia.

Dia mengatakan SD Warga Solo merupakan sekolah nasional yang menghargai keberagaman. Dia mengatakan sekolahnya lebih mengajarkan toleransi dan keberagaman.

“Makanya yang kami utamakan karakternya dulu seperti disiplin, kejujuran, tata krama, dan toleransi. Walau nanti tetap ada hubungannya dengan agamanya,” kata dia.

SD Warga Solo menjadi salah satu sekolah yang siswanya berasal dari berbagai agama. Maka, kata dia, yang ditekankan selain karakter, toleransi menjadi bagian dari pengajaran. “Terakhir harus cakap digital,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya